22

483 30 8
                                    


"Cewek lo chat gue minta jalan."

Aldi terdiam saat sepupunya mengucapkan hal yang awalnya tidak mungkin kembali membakar hatinya.

"Gak mungkin!" Timpal Aldi yang masih fokus pada permainannya, kini keduanya ralat.

Bertiga, masih ada Wiga sebagai lawan main Aldi saat bermain PS4.

Devan menyerahkan ponselnya pada Aldi dengan melempar asal ponselnya pada pangkuan Aldi.

"Liat?" Tanya Devan yang menunjukan rom chat padanya, tertulis jelas jika itu nomor Salsha yang benar jika pacarnya mengajak jalan pada sepupunya.

"Kemaren gue cek, handphone dia gak ada nomor lo. Lagian, dia gak butuh lo sama sekali. Dia bilang, sekarang lagi jalan sama Nita." Aldi kembali melempar asal ponsel sepupunya untuk mengembalikan.

"Coba lo telfon." Pinta Devan yang membuat Aldi memiringkan alisnya tanda tanya, apa maksud Devan.

Apa sepupunya main belakang, mencurigai Salsha atau apa?

"Ganggu lo!"

"Gue cuma mastiin kalo dia bener bener setia, sayang, dan mau sama lo. Itu doang." Aldi menatap Devan sinis, tercetak senyum terang dan jelas diwajahnya.

Aldi mengalihkan tatapannya pada Wiga yang mengisaratkan jika 'biarkan saja' lalu Aldi mengangguk.

Dia berusaha tidak terpancing emosi, dan melajutkan permaiannya lagi.

"Berisik!" Kesal Aldi yang masih saja diganggu oleh Devan yang terus saja mengoceh tidak jelas.

"Gak tahu kenapa gue gak suka lo pacaran sama dia, keliatannya dia kaya punya banyak cowok." Sambung Devan yang mendapat tatapan sinis dari Aldi.

Aldi membanting stik PS nya kesal, Wiga yang ada disebelahnya sempat terkejut dan menatapnya untuk 'sabarlah sebentar lagi bodoh!'

Namun sepertinya, tidak Aldi pedulikan.

"Ngerti apa lo tentang cewek gue, lo baru pulang dari penjara, bukan berarti lo boleh jelek jelekin cewek gue seenaknya. Lo gak tahu dia, lo gak kenal dia, dan Salsha gak mungkin punya banyak cowok karna gue yang pantau sendiri dengan mata kepala gue sendiri dan satu lagi gue percaya sama dia. Jadi stop dan diem, lo gak tahu tentang dia, dan dia gak ganggu lo ataupun ikut campur hidup lo BANGSAT!"

"Al, udah deh." Lerai Wiga yang tampaknya ingin beranjak mengambilkan minum untuk Aldi.

Devan tertawa garing, entahlah. Dia hanya sedikit menguji kesetiaan Aldi, dia hanya membuat sepupu kesayangannya tahu dan menghancurkan kehidupan semuanya secara PERLAHAN.

"Gue cuma mengeluarkan pendapat gue tentang cewek lo, karna baru kali ini lo beneran punya pacar yang bener bener dijaga. Pas kemaren kemaren lo selalu pacarin cuma sebagai temen tidur doang, gue cuma mau lo gak salah milih."

"Lo gak usah peduliin gue, karena gue gak butuh kepedulian lo." Aldi menyambar air putih yang Wiga berikan dan berjalan begitu saja meninggalkan mereka berdua dengan keheningan.

"Dev, udah deh. Gue tahu lo ada apa apa sama Salsha, gue juga tahu rahasia dari cewek gue. Gue mau, lo jangan gangguin Aldi lagi. Cukup sampe saat terakhir lo cari gara gara sama mereka tanpa melibatkan Aldi, gue gak habis fikir gimana lo bisa korbanin saudara sekeluarga lo sendiri demi cewek." Ucap Wigara memberi nasihat pada temannya.

Jangan kalian fikir diamnya Wiga tidak tahu apa apa, Nita selalu menceritakan semuanya padanya dan itu memang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu.

"Ga, lo bisa diem gak?"

•••

"Mau kemana abis ini?"

"Ke kafe lah, udah cape gue muter muter nemenin lo belanja kosmetik sama baju baju kurang bahan lo itu." Keluh Salsha yang kesal, jika

CDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang