20

555 46 10
                                    


Untuk memancing ide disemua cerita gue ya,...

Jangan sungkan vote, komen, folow apapun lah.

Gue males, karna respon kalian sedikit.

Jadi, untuk kenyamanan bersama. Lest go bintang dan dukungannya.

Syiap?



"Coba ceritain sama aku, kamu abis ngapain sampe tangan kamu hampir patah gitu."

Salsha menatap miris pada siku tangannya yang memang sudah dia gendongkan pada bahu.

Ternyata tabrakan yang Salsha inginkan memang membuat pergelangan dan sikunya patah dan terpisah.

Dan, tuhan masih baik dangan membuat Salsha hanya merasakan hampir.

"Kamu masih inget Devan gak? Dia ternyata udah keluar dari penjara." Dewa yang sedang menatap Salsha dengan teliti tiba tiba tersedak dengan ludahnya sendiri.

"Kenapa? Kamu gak percaya. Itu beneran, tadi tangan aku ditarik tarik sama dia." Dewa merasa bingung, haruskah dia pura pura tidak tahu atau dia menjawab jika dia memang tahu karna dia yang membebaskan Devan untuk mendapatkan Salsha kembali.

Itu tidak lucu.

"Emm?" Tanya Dewa lirih, dia memincingkan matanya meminta kejujuran dari Salsha.

Salsha mengangguk mantap, dia kembali menatap keseliling ruang rawatnya.

Dengan helaan nafas Dewa suasana menghening, Salsha memang menolak untuk mengenakan pakaian rumah sakit karna yang luka hanya tangannya.

"Ternyata dia sepupu Aldi, gak nyangka hubungan aku, Aldi, sama Devan bakal terkuak lagi." Salsha menghela nafasnya pasrah.

"Aku cuma gak mau Aldi salah paham, aku cuma gak mau Aldi kecewa, itu aja." Ucap Salsha yang sedang memainkan ranjangnya dengan santai.

Senyum terbit manis dibibir Dewa, siapa yang tidak mengenal Double S. Pasangan paling perhatian, romantis, dan harmonis.

Ya hanya Salsha dan Sadewa, namun hubungan mereka kandas kan? Jadi jangan ungkit lagi.

"Kamu sayang banget sama dia Sal? Gak ada celah aku bisa masuk lagi dan memperbaiki semuanya?" Salsha terkekeh, dia tersenyum canggung.

"Gak ada kata mengulang, masuk dan memperbaiki. Barang, peralatan, perlengkapan, gak ada yang bisa diperbaiki sebagus dan secantik sesuatu yang baru. Jalan satu satunya ya, beli, cari dan pergi. Awali dengan yang baru."

Salsha melihat wajah kecewa dan tidak bersahabat dari Dewa, namun Salsha memang mengindahkan semua itu.

"Kamu baik Wa, kamu sempurna, dan kamu berhak dapetin seseorang yang lebih dari aku yang bisa mendapat semua perlakuan manis kamu." Ucap Salsha yang ingin turun dari ranjang.

"Aku? Udah ada hati yang wajib aku jaga. Aku tahu dia gak akan tahu kalo aku jaga hati, tapi bukankah aku memang wajib jaga hati karna aku punya hati yang sudah seutuhnya punya dia." Salsha berjalan mendekat pada Dewa yang tampak termenung diam.

"Aku udah cinta sama Aldi, jadi mulailah cinta sama seseorang." Salsha menaruh tangannya pada bahu Dewa dan dengan tiba tiba pintu kamar rawatnya terbuka dengan suara melengking.

"SIALAN!!"

Keduanya terkejut dengan teriakan membabi buta dari Aldi yang tampak kesal, matanya memerah deru nafasnya terlihat kesal dan menatap nyalang pada keduanya.

Inget?

Keduanya.

"Lo, ngapain lo gendong pacar gue!" Tuding Aldi yang sudah terlihat sangat kesal, untung saja saat Aldi masuk Dewa tidak langsung Aldi lemparkan bogeman mentahnya.

CDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang