57

78 18 2
                                    


Bukan rumit, mungkin kalian saja yang menganggap hal sederhana dan menjabarkan sendiri tanpa arah dan tidak bisa menyelesaikannya.











"Harus ayah cari separah apa lagi Aldi, ayah gak tahu Devan dimana!"

"Tapi Aldi butuh banget buat ketemu Devan hari ini, Aldi gak bisa nunggu waktu lagi." Desak Aldi pada ayahnya, sekarang posisi Aldi sedang duduk gusar di ruang kerja ayahnya.

23:58.

Harusnya Aldi sedang tidur nyenyak memang tadinya malam ini Aldi tiba benar benar bisa melakukannya.

"Pergi tidur!" Perintah ayahnya yang masih tidak menghiraukan permintaan anaknya sekarang.

"Ayah banyak pekerjaan, dan besok lusa ayah harus ke Milan. Jangan ganggu waktu kerja ayah Aldi!" Lagi, semuanya selalu terlihat penting dimatanya.

Ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaan dengan alasan untuk membahagiakan keluarganya walaupun waktu kebersamaan mereka benar benar anak 0 besar.

Tapi, Aldi tidak memaksakan waktu ayahnya. Entah kenapa saja, semenjak kembalinya mantan pacar Salsha, begitu juga dengan Wiga semuanya menjadi rumit.

Gea tidak ingin dilepas, atau bahkan tidak mau melepaskan diri dan membuat masalah baru jika Aldi benar benar gagal menemukan Devan.

Sepupu Aldi yang satu itu memang sangat sulit ditebak, ke ada an Devan membuat Aldi selalu mendapat kesulitan.

Tapi, Aldi butuh dia.

Aldi butuh Devan sekarang, setidaknya hanya unyuk membuat Gea menjauh dari dirinya dan membuat Salsha kembali tunduk pada perintahnya.

Salsha itu milik Aldi, akan sampai kapanpun Salsha sudah digariskan dengannya. Atau, semuanya akan membuat Aldi terbakar.

Aldi benci menjadi cemburu  karena dengan semua tindakan hati yang terbakar. Dia bisa melakukan apapun termasuk kekerasan, hal gila, dan tidak bermoral. Itu saja.

"Ayah, Aldi mohon. Hampir tiga bulan ini Aldi minta sama ayah buat cariin Devan. Justru, ayah selalu sibuk sama pekerjaan ayah sendiri."

"Aldi cuma minta, percepat pencariannya. Aldi gak mau semuanya berantakan, Aldi gak mau kehilangan Salsha." Sambung Aldi, dia terdiam.

Menunduk lesu karena ucapannya sadari tadi tidak digubris, percuma juga berbicara dan memohon mohon pada ayahnya.

Tidak ada hasil.

Terlalu, memaksa membuat ayahnya tidaknya akan melakukan apa yang Aldi minta. Itu memang bukan seperti prinsip. Tapi, ayah Aldi benar benar menggunakannya untuk mendidiknya oleh karena itu sudah hampir tiga bulan ini Aldi diam saja.

"Ada apa sebenernya." Ucap ayah yang menyelesaikan pekerjaannya dengan mematikan Laptop didepan matanya sekarang.

Semua sudah beres, dari flashdisk yang sudah ada ditangannya begitupun dengan salinan berbentuk buku yang hanya dicapit asal.

"Ayah banyak pekerjaan."

"Mencari Devan bukan pekerjaan ayah, begitupun dengan dady Devan yang sudah berhasil buat kamu masuk ke lubang hitam yang membuat kamu harus Kemoterapi panjang."

"Kenapa ayah harus cari mereka, seper empat saham ayah di Korupsi untuk hura hura. Dan, dady Devan juga membunuh istrinya sendiri hanya demi uang."

"Hal apa yang membuat kamu meminta ayah cari mereka, ayah sama sekali gak perduli mau mereka mati kelaparan atau sudah meninggal tertutup tanah."

Ya.

CDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang