54

107 21 2
                                    


Masalalu ada karena ingin kembali muncul. Mau menganggap buruk seperti apapun masalalu, terima tidak terima. Masalalu, adalah orang yang paling mengerti kita dari segi manapun.















Salsha dan Aldi marahan hari ini.

Sudah dipastikan kenapa sebabnya, setelah Salsha membaca notifikasi dari ponsel Aldi kemarin malam.

Salsha langsung memutuskan semuanya, dan berjalan pulang menaiki taksi tanpa menunggu Aldi yang terus berteriak memanggil namanya.

"Cek Grup Kampus Sal, denger denger. Besok ada Mahasiswa baru Pindahan dari luar negeri, lo bisa kenalan sama dia sebentar. Siapa tahu lo bisa lepas dan tinggalin Aldi. " Ucap satu teman Salsha yang sedikit bercanda, Salsha hanya menganggapnya gurauan.

Lalu satu langkah berjalan meninggalkan Tea yang menyodorkan ponselnya saja.

"Thanks." Kemudian Salsha berjalan berlalu meninggalkan kelompok mahasiswi yang sedang saling menukar informasi.

Apa katanya? Tinggalkan Aldi? Itu tidak akan mungkin terjadi.

Salsha yakin itu tidak akan pernah terjadi, sampai kapanpun.

Setelah sejauh ini hubungan mereka, dan ada teman temannya meminta berganti pasangan. Leluconkan?

"Singapura, ya you know lah. Seenggaknya kalo dia udah minum air mineral Singapura udah beda kelokalannya." Sahut mahasiswi disamping Tea, mungkin saja namanya Hani.

"Kenapa si, kenapa si."

"Gak lucu ya." Sambung Salsha lagi, dia terlampau tidak perduli jika berurusan dengan laki laki lain.

Bersama Jordi, yang mutlaknya teman satu kelas, menjadi teman satu kelompok membuat Aldi cemburu.

Bagaimana jika Salsha meninggalkan Aldi, bisa bumi dijunngkir balikan oleh Aldi.

"Sory sory."

"Tapi, gue juga gak begitu paham dia siapa. Di Grup Chat Angkatan, katanya bakal ada beberapa Mahasiswa baru, pindahan dari Singapura."

"Gak papa kan, sesekali main sama mahasiwa mahasiswa lain. Aldi itu monoton, gue sering perhatiin hubungan lo sama dia biasa biasa aja. Gak seru, marahan baikan, marahan baikan. Terlalu diposesif juga gerah kan."

Teman Salsha saling menyahut mengedroktin Salsha agar setidaknya bertatap muka tidak hanya dengan Aldi.

Mereka perduli sebenarnya, tapi. Salsha yang terlanjur tidak ambil pusing  membuat teman teman persekuliahannya merasa harus sedikit membantu.

Setidaknya sekarang, pasti Aldi akan memberikan Salsha sedikit kelonggaran.

Semoga saja.

"Udah lah, gak penting juga."

"Gue duluan ya, Aldi udah nunggu di parkiran." Sambung Salsha, seperti berpura pura menjadi tuli tentang semua penilaian teman temannya terhadap dirinya.

Ya, banyak dari mahasiswi mahasiswi teman Salsha memang tidak terlalu menyukai Aldi.

Masalahnya memang terlalu simple, Wanita ingin memiliki teman lebih banyak, bisa bersosialisasi, dan tidak terlalu monoton.

CDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang