INILAH UJUNG CERITANYA
SELAMAT MEMBACA
Dungdungpak~ dungdungpak~
#suaragendang
.
.
.Cinta butuh pengorbanan. Entah uang, kebebasan, hati dan sebuah kehidupan. Terkecuali sebuah kebahagian.
Kebahagian tidak termasuk hal yang harus dikorbankan. Semua orang pantas untuk bahagia dengan orang yang mereka percayai. Apa pun jalan yang di tempuh, salah atau benar, kebahagian tidak boleh dikorbankan. Nanti akan berujung fatal merusak masa depan.
Langit berubah menggelap. Angin bertiup kencang membawa jutaan awan hitam mengumpal di udara. Petir sudah mulai menggema, tanda tangisan alam akan datang. Perasaannya perlahan meluruh bersama air mata yang turun.
Ditatapnya sebuah batu nisan yang tertulis nama seseorang. Terbaring seseorang yang ia cintai disana. Sosok yang melahirkan dan membesarkannya dengan kekurangan perhatian dan kasih sayang setiap hari yang ia gunakan untuk bernapas.
Rintikan air mulai turun. Wajahnya mengadah ke langit, beberapa terpaan gerimis langit menyapu wajah cantiknya. Ia menyuguh sunggingan pedih lalu menatap kembali batu nisan ibunya.
Vrilla gundah harus bersikap senang atau sedih. Disatu sisi, ia memang kesal dimana Jeny tidak bersikap adil, tetapi disisi lain, Jeny sosok yang menjadi panutannya. Kehilangan orang tua adalah cobaan terbesar bagi seorang anak. Bukan hanya kehilangan Jeny, disaat bersamaan Vrilla kehilangan ayahnya. Ia kehilangan sosok kedua orang tuanya.
"Maaf." lirihnya sakit.
Otak Vrilla berkerja dengan mudah menggali ingatan. Alasan atas mengapa semua ini terjadi dan kata maaf tidak bisa mengubah retakan hati menjadi utuh kembali.
Vrilla tersenyum di samping Damian yang memakai kemeja hitam menatap nanar gundukkan tanah. Selamanya Vrilla janji akan terus di sisi Damian. Menjalani pahit dan luka yang sama. Bersama, Vrilla akan mencoba berusaha mengerti bahwa kebahagian bisa menutup luka. Luka tentang bagaimana ia kehilangan seseorang yang ia cintai, ibunya. Secara bersamaan ia mendapatkan kebahagiannya, Damian.
Yang terjadi sebelumnya adalah Jeny ditemukan tidak bernyawa di gudang belakang rumah keluarga Douffa. Ia mengakhiri hidupnya atas perasaan tidak pantas lagi hidup di dunia apabila Kyara, darah dagingnya sendiri memiliki perasaan kebencian pada dirinya. Tidak pantas lagi ia berada di muka bumi, jika tidak bisa menjaga titipan Tuhan.
Sedangkan Robert, karena guncangan hati dan pikiran yang berlebihan. Ia depresi berat hingga di vonis gangguan jiwa. Sekarang ia di rawat di rumah sakit. Tentang bisnis keluarga di limpah ruah pada Ginan, sebagai sulung keluarga Douffa.
Hubungan Kyara dan Ginan seperti semestinya, tidak bersatu. Sebab, sejak awal mereka memang tidak pernah bisa bersama selamanya. Jika memaksakan hukum, adat atau alam sekali pun, semuanya menentang hubungan mereka. Seluruh dunia akan memaki mereka. Maka dari itu, Ginan berusaha mengikhlaskan kehilangan kebahagiannya. Membiarkan Kyara pergi dari cerita asmaranya.
Di satu sisi, Kyara hidup bahagia dengan keluarga Savero. Ia memiliki rasa penyesalan walau hanya sedikit tentang kematian Jeny. Kesadarannya terlambat hadir, namun ia tidak semenyesal yang terlihat. Justru kematian dan kehancuran keluarga Douffa menjadi salah satu alasan Kyara bahagia.
Alasan lainnya adalah, Kyara juga jadi mengunjungi Amsterdam. Keluarga Savero kebetulan mengunjungi ibukota negara kincir angin untuk liburan. Ya, liburan keluarga saat musim panas. Saat mereka di sana, Kyara dan Levi mengunjungi alamat yang menjadi pesan terakhir Jeny. Kyara menemui ayahnya. Ayahnya, Albert Wilson telah memiliki istri dan seorang anak. Albert dengan lapang dada menerima kehadiran Kyara sebagai Evelyn.
Sempat meminta Kyara tinggal, namun Kyara telah memiliki keluarganya sendiri dan Albert juga begitu. Maka dari itu, Kyara hanya datang untuk mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Tidak berniat tinggal bersama ayahnya.
Albert tentu menyetujuinya karena memang semua ini menjadi hal rumit. Ia hanya meminta nomer rekening Kyara untuk mengiriminya uang bulanan. Bagaimana pun juga, Kyara masih menjadi tanggung jawab Albert.
Albert juga mengunjung Kirana dan Vero untuk mengucapan terima kasih telah merawat dan menjaga putrinya.
Lebih baik seperti ini. Kyara dengan keluarganya, Albert dengan orang yang dicintainya. Kyara tidak mau memasuki ruangan kegelapan lagi. Jika ia berada di tengah-tengah keluarga Wilson, yang ada ia akan menjadi luka bagi anggota keluarga yang lain.
Meski cinta Vrilla dan Damian berujung indah, tetapi saat mereka berbalik untuk saling memunggungi, ada terlalu banyak masalah yang menjerat mereka ke dalam lubang hitam kegelapan.
Hidup tidak selalu putih, tidak juga selalu hitam.
Urusan cinta terkadang sulit dimengerti namun jika di jalani terasa sederhana.
***
Aloha~
Ada yang menduga ending seperti ini?
Aku sendiri ga menduga, hehe, tapi upit. bohong dong pastinya. Ending selalu aku rencanain di awal biar ga gantung.
Sorry banget kalo endingnya jauh sama ekspektasi. Kurang juga feel yang kalian dapat, maaf. Jadi beginilah endingnya.
Menurut kalian ini happy atau sad ending?
Menurut aku sih, termasuk happy ending. Soalnya Kyara berhasil membalaskan dendamnya walau disaat bersamaan dia tobat.
Soal Damian dan Vrilla, mereka juga bahagia, kok. Kan akhirnya bersama :)
Thank's buat waktu yang telah kalian bagi untuk membaca hasil karya receh saya, masih jauh dari kata bagus dan kurang memuaskan hati. Aku akan berusaha berkembang lagi. Merevisi setiap bagian agar semakin enak dibacanya.
Ohiya, jangan langsung di hapus dari perpustakaan kalian, ya. Ini ada satu part lagi, sedang di revisi. Cuman sedikit sebagai salam perpisahan.
Terima kasih atas saran dan vote kalian👋
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology [Completed]
AcakSebelum baca follow dulu ya? Part masih lengkap^^ °°°°°°° Pristinia Vrilla Douffa, siswi pindahan yang cuek, ketus dan egois. Memiliki tingkat kegengsian terlalu tinggi atas perasaannya. Damian Savero, lelaki kelahiran shio naga ini pintar bermain b...