Karawang, 16 April 2019
***
Kamu terlalu baik untuk aku abaikan, kamu juga terlalu sempurna untuk tak ku hiraukan. Maka, bagaimana aku bisa menemukan sebuah alasan untuk menolakmu.
***
Kalo Afnannya kayak gini apa ada yang bisa nolak?
Kalo author sih gak mungkin nolak hehehe....
***
Semalaman Fira berpikir keras, bagaimana ia bisa dijodohkan dengan Afnan. Bukanya ia tidak menyukai pria itu, hanya saja Fira sudah menganggap Afnan sebagai kakaknya sendiri. Dan lagi ia juga belum siap menikah di usia muda. Tapi bagaimana caranya agar ia bisa membujuk Abinya agar perjodohan ini diabatalkan saja, atau setidaknya diundur sampai ia lulus kuliah. Karna saat ini ia sedang menyusun skripsinya.
Tapi bagaimana ia bisa menolak Afnan? Apa yang harus ia katakan. Lagi pula Afnan terlalu baik untuk sebuah penolakan. Dan lagi dimana titik kekurangan Afnan yang bisa ia jadikan sebuah alasan untuk menolak. Fira benar benar tidak tahu.
"Aduhhh pusing deh gue jadinya."gerutu Fira sambil memegangi kepalanya sendiri.
Fira keluar dari kamarnya berjalan menuju ruang tv. Fira duduk menghempaskan tubuhnya di sofa, lalu meraih remot tv yang tergelatak di atas meja. Fira menyalakan tv, mencari tanyangan tv yang bagus yang mungkin saja bisa membuat pikiran dan suasana hatinya menjadi lebih baik. Saat mata gadis berhijab peach itu masih fokus menatap layar televisi, Uminya tiba tiba datang membawa segelas susu hangat lalu duduk di sampingnya.
"Kamu tumben belum tidur Fi?"tanya Mariam lalu duduk di samping Fira.
Fira menoleh."Umi?"
"Hhhhh..... belum Mi, Fira lagi banyak pikiran."jawabnya laluengerucutkan bibirnya."Kenapa mikirin perjodohan ya?"tebak Uminya dan tepat sekali.
Fira mengangguk lemah."Hm."
"Emangnya kamu gak suka sama Afnan?"tanya Uminya dan membuat Fira tak tahu harus menjawab apa.
"Fira gak tahu Mi."jawabnya.
"Kamu tahu gak, dulu Umi sama Abi juga dijodohin loh."ucap Uminya.
"Tapi itu jaman dulu banget, mungkin Firaun aja masih ngojek Mi."balas Fira ngaco.
"Ya emang sih, tapi waktu itu Umi juga gak suka kok sama Abi kamu."timpal sang Umi yang membuat Fira jadi antusias.
"Oya, terus kenapa Umi mau nikah sama Abi kalo gak suka, kenapa gak Umi tolak aja."ujarnya.
"Karna Umi yakin jodoh itu datangnya dari Allah, kalau memang Umi sama Abi jadi nikah berarti Allah emang udah ngerestuin."jelas Uminya itu seraya mengelus lembut puncak kepala Fira yang terbalut hijab biru mudanya.
"Lagi pula Umi yakin orang tua Umi pasti milihin jodoh yang terbaik buat anaknya."lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi
Fiksi UmumFira, seorang gadis ceria yang terjebak diantara dua pilihan, lelaki soleh yang dipilihkan oleh sang ayah, atau sang mantan kekasih yang rela berpindah keyakinan demi dirinya. Hatinya goyah, ia bimbang dengan pilihan yang ada didepan matanya Antara...