Karawang, 24 November 2019
***
Jika kamu bertanya kapan saat di mana aku merasa begitu bahagia, maka jawabnya hanya satu. Yaitu setiap saat dimana aku bersamamu.
***
Matahari sudah tersenyum riang di atas sana, sinarnya yang terang selalu setia menyapa. Ini adalah hari dimana orang orang biasanya bermalas malas ria, bercumbu dengan bantal dan guling atau sibuk hibernasi hingga senja menyapa. Itu juga yang biasanya Fira lakukan, namun berbeda dengan saat ini.
Saat ini ia sudah menikah, akan malu sekali rasanya jika ia bangun kesiangan bahkan di hari minggu sekalipun. Jadi meski ini adalah minggu pagi dimana biasanya ia bersantai ria, tapi kali ini ia harus bisa menunjukan bahwa ia adalah wanita yang pantas untuk menjadi istri seoarang Afnan Khalid Azziz.Apalagi semenjak kejadian tempo hari, dimana Afnan meminta maaf dengan begitu manis Fira juga ingin menunjukan bahwa ia bisa menjadi istri yang baik. Dan seperti yang saat ini ia lakukan. Gadis berhijab biru tua itu sedang sibuk menjemur pakaian di halaman belakang rumah. Rencana nya setelah ini ia akan membuatkan sarapan dan mereka akan makan bersama.
"Ah akhirnya selesai juga."Gumamnya, Fira mengambil satu lagi kerudungnya yang masih tersisa dari dalam ember.
"Fi sini aku bantuin."Ucap Afnan seraya mengulurkan tanganya.
Fira menggeleng."Eh gak usah kak udah selesai kok."
"Oh ya udah kalo gitu kamu ganti baju gih sana."
"Kenapa emangnya? Aku kan belum bikin sarapan buat kita."
"Gak usah hari ini kita makan di luar aja."ucap Afnan yang seketika mampu membuat senyum manis di wajah gadis itu mengembang.
"Hah serius?" Tanya Fira penuh semangat.
Afnan tersenyum."Iya."
"Oke kalo gitu aku dandan dulu ya." ucapnya setelah selesai menjemur kerudungnya.
"Hm."
💜💜💜💜
Suasana resto pagi itu cukup ramai, banyak orang yang datang untuk sekedar nongkrong, sarapan, ataupun membeli makanan untuk take away. Seorang pelayan berjalan menghampiri sebuah meja di sudut ruangan itu. Dimana dua orang manusia tengah menikmati sarapan mereka. Ya sejujurnya Fira yang masih sarapan, karena Afnan sudah selesai sejak tadi.
Pelayan wanita itu meletakan segelas minuman hangat di atas meja."Silahkan mbak."ucapnya pada Fira.
"Makasih."balas Fira lalu si pelayan itu kembali pergi.
"Gimana udah kenyang?"tanya Afnan pada istrinya itu, jujur ia begitu merasa senang bisa melihat istrinya makan sangat lahap.
Fira tersenyum."Udah kenyang banget malah."
"Abis ini enaknya kemana ya?"tanya Afnan.
"Hm... Emangnya mau kemana lagi?"
"Hari ini aku mau kita jalan jalan, kemana aja terserah kamu. "Ucap Afnan yang lagi lagi membuat Fira tersenyum senang.
"Kakak seius?"
"Hm."
"Kita ke dufan aja yuk kak"ajaknya.
Afnan mengernyit, dufan? Apa ia tidak salah dengar. Untuk apa ke sana memangnya ia anak kecil."Dufan?"
"Iya, aku kangen banget udah lama gak ke sana, terakhir ke sana cuma pas study tour waktu sekolah, ayo lah kak ya ya ya. "Pinta Fira, ia bahkan memohon layaknya anak TK yang minta dibelikan ice cream.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi
Fiction généraleFira, seorang gadis ceria yang terjebak diantara dua pilihan, lelaki soleh yang dipilihkan oleh sang ayah, atau sang mantan kekasih yang rela berpindah keyakinan demi dirinya. Hatinya goyah, ia bimbang dengan pilihan yang ada didepan matanya Antara...