Karawang, 20 April 2019
***
Kehabisan kata.
***
Siang itu mereka berada di sebuah super market memilih beberapa sayuran dan bumbu dapur, tak lupa juga mereka membeli satu kilogram ayam potong. Afnan terus berjalan sambil sesekali mengambil bahan makanan dan memasukanya ke dalam keranjang. Sedangkan Fira hanya mengikuti langkah pria itu dari belakang tanpa mengerti sebenarnya untuk apa mereka berbelanja sebanyak ini. Langkah Afnan terhenti saat ia melihat beberap ekstrak kaldu penyedap rasa. Sepertinya ia kebingungan harus memilih yang kaldu sapi atau kaldu ayam.
Sedangkan Fira masih bingung karna Afnan tak berkata sepatah katapun dan malah mengajaknya belanja sebanyak ini.
"Kak ngapain sih kita belanja beginian?"tanya Fira akhirnya.
Afnan akhirnya memilih penyedap rasa kaldu ayam lalu memasukanya ke dalam keranjang."Udah kamu tenang aja nanti kakak jelasin di mobil."jawabnya lalu kembali berjalan, dan lagi Fira mengikutinya.
Mereka berjalan menuju kasir untuk membayar semua belanjaan yang sudah mereka pilih, tapatnya yang sudah Afnan pilih. Pelayan kasir tersebut nampak tersenyum genit saat Afnan tiba di depan kasir. Dan entah kenapa dada Fira terasa panas melihat senyum genit si kasir tak tahu malu itu pada calon suaminya.
Si mbak kasir mulai menghitung semua belanjaan mereka, lalu memberitahukan harganya.
"295.600 rupiah mas."ucapnya,namun tetap saja ia tersenyum genit.
Afnan merogoh dompetnya lalu mengeluarkan tiga lembar uang seratus ribuan dan memberikanya ke pada si mbak kasir yang ganjen itu. Sedangkan Fira semakin dibuat jengkel, mata gadis berhijab toska itu kini membuka dengan sempurna. Kala si kasir menyebalkan sengaja menyentuh tangan Afnan cukup lama kala ia mengambil uang dari tangan Afnan.
Dan yang lebih membuat Fira kesal adalah Afnan justru membiarkan tanganya di pegang oleh kasir sialan itu. Astaga Fira tak bisa menahan dirinya lagi. Ia mengulurkan tanganya, lalu sengaja melepaskan tautan tangan si mbak kasir kepada tangan Afnan. Dan mbak kasir itu pun terlihat sangat sebal, lalu menatap Fira dengan tatapan tidak suka.
"Maaf ya mbak kita lagi buru buru."ucap Fira lalu menarik kembali tanganya, dan menatap sinis pada wanita menyebalkan itu.
Pelayan kasir perempuan itupun memberikan kembalian kepada Afnan, namun saat Afnan hendak mengambilnya Fira sudah lebih dulu memgambil kembalian tersebut. Setelah itu ia tersenyum pada si kasir menyebalkan, lalu segera menarik tangan Afnan, untuk secepatnya keluar dari super market dan juga segera menjauh dari kasir ganjen nan genit itu.
"Ayok Kak."ucap Fira sambil menarik lengan Afnan yang sedang menenteng belanjaan.
"Mari mbak."ucap Afnan pada kasir tersebut."Iya mas, selamat berbelanja kembali."kasir itu tersenyun pada Afnan, lalu beralir menatap Fira sinis dan mungkin juga sambil mencibik di dalam hati.
Fira berjalan dengan sangat cepat menuju parkiran lalu segera melepaskan tanganya dari Afnan dan langsung masuk ke dalam mobil. Sedangkan Afnan terlebih dahulu menyimpan semua belanjaan mereka di kursi belakang sebelum akhirnya masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi.
Saat Afnan hendak menyalakan mobilnya ia melirik ke arah Fira yang wajahnya semakin di tekuk saja. Ia jadi bingnug kenapa Fira jadi seperti ini, apa ia baru saja membuat sebuah kesalahan? Tapi Afnan juga jadi bingung memangnya dia salah apa.
"Fi kamu laper?"tanya Afnan.
Fira tak menoleh sama sekali ia hanya menatap lurus ke depan."Enggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi
Ficción GeneralFira, seorang gadis ceria yang terjebak diantara dua pilihan, lelaki soleh yang dipilihkan oleh sang ayah, atau sang mantan kekasih yang rela berpindah keyakinan demi dirinya. Hatinya goyah, ia bimbang dengan pilihan yang ada didepan matanya Antara...