Karawang, 07 Oktober 2019
***
Tidak peduli seberapa keras usahaku, kepalamu itu tetaplah lebih keras, hingga aku tidak pernah bisa mengerti apa sebenarnya yang kau pikirkan.
***
Suasana didepan sebuah gedung megah yang biasa orang bilang sebagai pusat perbelanjaan itu cukup ramai. Banyak muda mudi, ataupun kluarga muda yang datang dan menghabiskan waktu mereka di sana. Semua orang sibuk keluar masuk gedung itu, entah untuk sekedar nongkrong ataupun berbelanja menghabiskan uang di awal bulan. Tak sedikit juga pasangan muda yang tengah berkencan, berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan.
Sedangkan gadis berkerudung coklat susu yang tengah berdiri di salah satu bagian depan mall itu hanya bisa menatap iri sambil menghela napasnya kasar. Sialan, kenapa banyak sekali orang yang pergi berkencan hari ini, padahal ini bukanlah akhir pekan. Dan sialnya lagi perasaanya menjadi lebih buruk melihat para pasangan yang sibuk pamer kemesraan di depan umum itu. Bukan karena ia iri, tapi karena ia sebal.
Ia kesal pada Afnan yang tidak bisa romantis meski hanya sedikit. Apalagi mengingat kejadian semalam, semakin membuatnya kesal. Afnan masih saja kaku layaknya kanebo kering, dan Fira selalu berakhir dengan nasib yang mengenaskan. Seperti tadi malam, dimana Afnan memilih untuk tidur diluar dan meninggalkan Fira sendirian memeluk guling agar tidak kedinginan. Kadang Fira tidak mengerti apa yang ada dalam otak suaminya itu. Padahal sudah lebih dari tiga bulan mereka menikah, kenapa ia belum juga menyentuh Fira.
Apakah Fira bener bener payah dan tidak punya daya tarik sedikitpun? Atau ada yang salah dalam dirinya? Jika iya kenapa Afnan diam saja kenapa ia tak berterus terang. Dan jika tidak, lalu apa yang membuatnya menghindari istrinya sendiri, dan lagi Afnan sendiri pernah bilang bahwa ia menyukai Fira. Jika memang suka, lalu kenapa harus bersikap seperti ini. Padahal Fira sudah sangat penasaran dengan bagaimana rasanya menjadi seorang istri yang sesungguhnya.
Fira masih mondar mandir di depan mall tersebut sambil menekuk wajah cantiknya yang hari ini terlihat begitu murung. Beberapa orang yang berlalu lalang memperhatikannya seakan mereka tengah melihat orang aneh, namun Fira tak peduli. Suasana hatinya saat ini tengah sangat buruk, jadi untuk apa memperdulikan orang lain. Sudah sekitar lima belas menit ia menunggu, namun orang yang ia tunggu tak kunjung datang.
Fira melihat jam tanganya dan hampir saja mengumpat kala sosok yang ia tunggu tunggu baru datang setelah sekian lama.
"Kemana aja sih lo, lama banget."sergah Fira bahkan sebelum gadis berkerudung merah marun itu membuka suaranya.
"Biasa kan gua artis jadi sibuk."jawabnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Fira mengerucutkan bibirnya "Tau ah gue lagi bete nih."
Tata tersenyum hangat lalu merangkul sahabatnya itu."Iya iya maaf, ya udah kita masuk dulu yuk terus cari makan baru cerita sama gue ada apa, oke? "
"Hm."Salsa menganggukan kepalanya.
❤❤❤❤
Secangkir Americano baru saja disajikan diatas meja ditemani sebuah cheesecake yang terlihat begitu menggoda, juga seporsi fish and chips dan minuman soda. Tata terlihat begitu antusias menyantap makananya sedangkan Fira masih terlihat lemas, seperti orang yang mati segan hidup tak mau. Fish and chips yang ia pesan bahkan masih utuh berada diatas piring, hanya sesekali ia bolak balik dangan garpu.
Tata menyesap americano nya, lalu menatap Fira yang pikiranya entah sedang berada dimana itu. "Ada apa sih Fi? "Tanyanya.
"Gue harus mulai dari mana ya?"tanya Fira balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi
General FictionFira, seorang gadis ceria yang terjebak diantara dua pilihan, lelaki soleh yang dipilihkan oleh sang ayah, atau sang mantan kekasih yang rela berpindah keyakinan demi dirinya. Hatinya goyah, ia bimbang dengan pilihan yang ada didepan matanya Antara...