Karawang, 02 September 2020
***
Tidak mungkin bagi senja untuk bertemu fajar
Mustahil bagi malam untuk berjumpa pagi
Dan sangat tidak mungkin bagi bumi untuk menggapai langit
Seperti itu lah aku dan kamu saat ini
Namun bodohnya aku masih berharap, bersikeras memperjuangkan mu yang telah berlalu.~Jevin Alexander~
***
Malam ini saat bulan bersinar sangat terang dan bintang tak berhenti berkelip dan senyum Fira sama yang cerahnya. Gadis itu berada di kamarnya, ia sudah kembali bersama Afnan ke rumah mereka. Senyum manisnya tak pernah hilang semenjak ia berbaikan dengan suaminya. Gadis itu sedang sibuk menata beberapa barang yang Afnan berikan kemarin. Dari mulai boneka super besar yang ia taruh di dalam lemari kaca, sampai album boyband kesayangannya yang sedang ia tata di sebuah rak.
Fira duduk di tepi ranjang sambil terus memandangi semua yang baru ia rapikan tadi. Rasanya ia sangat bahagia hingga berteriak atau melompat pun tak sanggup untuk melampiaskan kebahagiaannya. Jika ada yang bertanya siapa wanita paling bahagia di dunia ini Fira pasti akan menjawab bahwa itu dirinya. Ia sangat bahagia karena memiliki Afnan di sisi nya.
"Fi."ucap Afnan yang baru memasuki kamar dan duduk di samping Fira.
"Kamu kenapa?" Tanya Afnan, karena Fira yang terus tersenyum sejak mereka pulang."Gak papa." Jawabnya.
"Emangnya kenapa?""Abisnya kamu senyam senyum terus dari tadi."jawab Afnan.
"Aku seneng aja, ternyata kakak emang bener bener serius minta maaf sama aku."jelas nya.
Afnan mengelus kepala Fira. "Iya lah, sejak kapan aku main main."
"Yu ah tidur ini udah malem."ajaknya, lalu berbaring di atas kasur.
"Tidur aja nih?" Goda Fira, sepertinya menggoda Afnan adalah kesenangan tersendiri bagi gadis itu.
"Emangnya kamu udah selesai datang bulannya?"Tanya Afnan yang langsung kembali duduk.
"Belum sih."Jawab Fira lalu tersenyum tanpa dosa.
Afnan cemberut lalu kembali membaringkan tubuhnya."Udah ah, mending tidur."
Fira tersenyum melihat tingkah Afnan,apalagi melihat wajah Afnan yang layaknya anak kecil yang sedang marah karena tak diberi jajan oleh orang tuanya. Fira menahan tawanya lalu ikut berbaring di samping Afnan, dengan jahil gadis itu memeluk Afnan dan mendekatkan wajahnya lalu berbisik. "Nanti kalau udah selesai aku kasih tahu."bisik nya.
Ketahuilah bahwa bisikkan Fira tepat di telinganya membuat Afnan harus menahan diri mati matian malam ini.
❤❤❤
Pagi itu Afnan sudah selesai sarapan, sudah juga bersiap untuk berangkat mencari nafkah. Namun Fira masih sibuk di kamarnya, ia sedang berdandan karena hari ini ia harus ke kampus untuk bertemu dosen pembimbingnya. Afnan sudah menunggu Fira di ruang tengah, namun gadis itu masih berada di kamarnya. Pria jangkung itu kembali melirik jam tangan yang melingkar di tangan kanannya. Waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi ia bisa terlambat jika istrinya itu tak segera turun.
Bukan apa apa Afnan hanya tak mau kena tegur atasannya lagi. Ditambah ini adalah hari senin, hari dimana hampir seluruh jalanan akan macet di setiap jam berangkat ataupun pulang kantor.
"Ayok Fi, nanti kita kesiangan loh."triak Afnan dari ruang tengah.
"Iya kak bentar."balas Fira tak kalah berteriak.
![](https://img.wattpad.com/cover/173079901-288-k963523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi
General FictionFira, seorang gadis ceria yang terjebak diantara dua pilihan, lelaki soleh yang dipilihkan oleh sang ayah, atau sang mantan kekasih yang rela berpindah keyakinan demi dirinya. Hatinya goyah, ia bimbang dengan pilihan yang ada didepan matanya Antara...