Prolog

20.1K 601 13
                                    

"Kita putus."

Dilepas genggaman tangan itu, berbalik tanpa pernah ingin kembali. Di bawah hujan yang kian lebat, aku tertawa pelan. Masih merasakan hangatnya bekas genggaman tangan beberapa detik yang lalu. Aku yakin ini akan berakhir, tapi tak menyangka akan terjadi sekarang.

"Haruskah ... ini berakhir di bawah hujan?" tanyaku lirih, hanya suara hujan yang menjawab berisik.

Entah itu dingin atau menggigil yang merasukiku, aku tetap ingin menatap punggung tegap itu berjalan menjauh. Merasakan air mata yang terus mengalir bersama air hujan. Air hujan yang menjadi saksi bisu dia melepaskan kedua tanganku.




Mulai saat ini, aku benci hujan.

▪▪▪

Menulis,

Sen, 15 April.

Post,

Sen, 22 April.

Fira FlorinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang