33 | Foolish Games

6.4K 75 1
                                    


POV - Rani Raisya Ramadhani


Dear diary, ya ampuunnn...aku rasanya mao mati aja deh. Kenapa jadi begini sih? Aku benci....aku benci kamu Rangga!

Aku sudah mencoba segalanya hanya untuk bisa dekat dengannya. Aku bahkan rela menyerahkan tubuhku untuknya malam itu, walau dia menolaknya. Tapi kami saat itu kan udah begitu dekat, layaknya sepasang kekasih.

Aku mengira setelah kejadian malam itu, kami sudah jadian, tanpa harus menyatakan cinta atau yang lainnya. Aku kesel. Aku benci.

Awalnya pagi itu, berjalan seperti biasa saja. Semalam aku terus menemani Hari, yang lagi sedih dan down banget, karena istrinya, si Indah benar-benar main serong. Hari bahkan merekam semua aktivitas terkutuk Indah, di rumahnya Hari. Di ranjang pengantinnya sendiri. Astaghfirullah.

Aku ampe gak habis pikir, kok bisa sih, Indah yang aku kenal, yang solehah bisa bersikap binal dan liar seperti itu. Kok bisa-bisanya dia mengkhianati Hari, suami yang baik dan bertanggung jawab.

Apa sebenarnya yang dicarinya? Harta kah? Atau kedudukan kah? Atau hanya untuk kesenangan belaka? Aku benar-benar tidak memahami motif si Indah melakukan itu.

Aku merasa kasihan sekali dengan Hari. Karena persahabatan kami yang kuat, aku merasa sangat bersimpati kepadanya. Dan aku pun memutuskan untuk menemaninya malam itu. Karena entah kenapa, aku selalu tidak bisa bertemu Rangga setelah di Anyer ini, selain pas acara perang bantal kemarin siang.

Aku bahkan masih terus menemani Hari saat acara perang bantal itu. Niatku hanya untuk menghibur Hari yang sedang sedih aja, sebagai seorang sahabat yang baik.

Namun, aku sempat curiga, Rangga mengartikan lain kedekatanku dengan Hari. Saat aku sedang tertawa, karena sedang menertawakan dia yang sedang memukulkan bantal, dengan cara yang menurut aku sangat lucu. Tiba-tiba Rangga melihat kearahku dan menatapku dengan pandangan seperti orang yang sedang bersedih. Membuat tawaku langsung berhenti sambil menatapnya.

Dan tiba-tiba si Darto, menghempaskan bantalnya ke wajah Rangga, hingga Rangga terpental dari atas bambu dan terjatuh terpelanting ke dalam air. Aku bahkan sampai memekik terkejut, dan kuatir banget Rangga akan kenapa-napa.

Aku langsung meminta teman-teman untuk membantu Rangga, yang masih belum keluar juga dari dalam air. Kalau saja aku bisa berenang, sudah pasti aku akan terjun sendiri ke dalam kolam.

Aku langsung berlari kearah Rangga yang baru keluar dari dalam kolam, sambil dibantu oleh Andi dan Ringgo, tanpa memperdulikan apapun, saking kuatirnya aku. Aku langsung berteriak menanyakan keadaan Rangga, namun ternyata yang kuatir terhadap Rangga dan menghampirinya, bukan hanya aku saja. Oli, Cherllyne bahkan mbak Liana pun langsung menghampiri Rangga dan menanyakan hal yang sama. Aku terkejut sekali, banyak wanita yang begitu kuatir dan perhatian ama Rangga.

Kalo mbak Liana, mungkin kuatir karena dia yang menentukan Rangga untuk ikut berlomba. Tapi Oli dan Cherllyne, benar-benar membuatku cemburu. Aku bahkan rasanya ingin mengatakan kepada mereka bahwa Rangga sudah menjadi kekasihku, hingga aku terkejut saat Cherllyne mengatakan sesuatu kepada Rangga...

"Kamu meleng kenapa sih? Kan tadi kamu uda ampir menang tuh. Emang Spagethie-nya kurang banyak tadi Ga, ampe jadi gak fokus gitu?" aku bahkan sampai merasa kaku, saat mendengar ucapan Cherllyne itu. Spaghettie? Spaghettie apaan? Pikirku. Kapan Cherllyne memberikan spaghettie ke Rangga?

Namun, pertanyaan di dalam hatiku, rupanya dirasakan oleh Oli juga.

"He? Spaghettie apaan Cher?" tanya Oli terlihat bingung, sama sepertiku.

"Oh...tadi kan gue gak ngeliat Rangga ikut sarapan bareng kita-kita. Si Edi bilang masih tidur. Jadi gue beliin aja spaghettie buat dia sarapan. Karena gue tau, pasti Rangga gak bakal kebagian sarapan lagi, pas bangun tidur." jawaban Cherllyne kembali membuatku terkejut. Aku...benar-benar tidak kepikiran sampai kesitu, untuk membelikan Rangga sarapan. Karena aku pikir, perusahaan sudah menyiapkan sarapan untuk kita semua.

4 Hearts & A FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang