7 | My Wild & Naughty Persona

14.1K 95 6
                                    


POV - Indah Prastiwi

"Hmmm..dah..sarapan uda selesai, tinggal bangunin mas Hari." ujarku saat aku sudah selesai memasak dan menyiapkan nasi goreng untuk suamiku tercinta, mas Hari.

Saat sedang membersihkan meja dapur dan perlengkapan yang sudah selesai kugunakan untuk memasak, aku kembali teringat akan peristiwa semalam saat meeting. Aku tidak menyangka aku ternyata bisa menjadi begitu liar yah, hihihi. Walau mungkin harus dibantu dulu ama Whiskey Cola yang disuguhkan Mr. Robert semalam.

"Sshhh...ssshhh." Aku jadi membayangkan kembali kejadian demi kejadian semalam itu, saat beberapa lidah pria itu menyusuri seluruh bagian tubuhku, mulai dari telingaku, leherku, ketiakku, dan tentu saja kedua payudaraku, perutku, pantatku, vaginaku, bahkan hingga ke lubang anusku.

Aaaahhhh...aku jadi begitu terangsang lagi, mengingat pesta liar kami semalam itu. Hingga tanpa sadar aku sedikit meremasi kedua payudaraku. Aku hanya mengenakan long dress tipis berwarna putih, dengan panjang hanya sampai paha, dan tanpa mengenakan BH maupun celana dalam. Membuat puting payudaraku dan rambut kemaluanku membayang di balik long dress tipis ini.

Entah kenapa aku menjadi menyukai bila banyak pria yang melihat aku nakal seperti ini. Apa aku ini sebenarnya termasuk seorang exhibitionists ya? pikirku. Tapi semalam itu, aku rasanya begitu menikmati mereka semua yang pada penasaran, saat ingin melihat kemontokan tubuhku ini.

Ugghhh...pengen di entot lagi deh. Ahhhh kenapa aku jadi ngomong ngotor gini yah, padahal sebelumnya aku selalu bertutur kata dengan baik dan selalu menjaga kata-kataku ini.

"Hmm...ada yang lagi pengen yah." suara mas Hari, suamiku tiba-tiba di belakangku, sungguh mengejutkanku.

"Eh..mas Harrr...aaahhhhh...ssshhhh...yang kuat sayang remesnya." rasa kagetku berubah menjadi rasa nikmat, saat tangan mas Hari langsung meremasi kedua buah payudaraku yang sudah keras rasanya.

"Kamu seksi banget yang, pake baju terusan gini, gak pake BH ama celana dalem." puji mas Hari.

"Sssshhh...aaahhhhh..iyaa yahh yangg...kamuuhh sukaaa kann?" tanyaku sambil mendesis keenakan. Remasan tangan mas Hari di payudaraku begitu erat dan kuat. Rasanya vaginaku sudah banjir nih sekarang.

"Suka banget sayang..tumben kamu mau yang, kayak gini?" jawab mas Hari, sebelum menanyakan perubahan diriku ini.

"Ssshhh...ternyataah benerr kata kamuuh mass...nakal dan menggodaa itu..bikin aku ngerasa seksi...bikin aku terangsangg mass..sshhh." jawabku di sela desahanku.

Tiba-tiba mas Hari menghentikan remasan tangannya di payudaraku, sehingga aku menoleh ke arahnya dengan pandangan sayu, untuk melihat kenapa mas Har berhenti meremasi payudaraku. Aku ingin lagiii.

"Sebelumnya, mas mau nanya ama kamu yang. Mas gak mau berburuk sangka ama kamu, jadi mas harap kamu mau jawab jujur ama mas ya." ujar mas Hari, membuatku bingung dan hanya menatap wajah suamiku aja.

"Semalam, mas sebenernya ada di basement kantor kamu yang. Ngeliat kamu baru turun dari mobil bos kamu itu." ujarnya yang sungguh mengejutkanku.

Jadi...mas Hari...ngeliat dong waktu aku...waktu memek aku di....aduhhh mati aku. Aku benar-benar pucat dan takut mas Hari akan marah besar kepadaku.

"Ma-mass Harri ngeliat aku di ba-basement?" Tanyaku seakan berusaha memastikan lagi pernyataan mas Hari tadi.

"Kamu ama siapa di mobil itu? Kamu ngapain di samping mobil, berdiri sambil pegangan ke mobil gitu yang sebenernya?" tanya mas Hari pelan dan sambil menatap wajahku.

4 Hearts & A FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang