65.01 | Falling Ghost

2.4K 43 0
                                    

POV - Fadli Rangga Putra


Hati gue dipenuhi dengan rasa amarah, saat wanita keparat yang memilik sebutan Ghost ini telah menembak dua bidadari gue, Liana dan Oli, saat gue sedang mengejar si Ghost ini bersama dengan Irina.

Kami langsung terlibat baku tembak dengan Ghost ini. Dan tembakannya beberapa kali hampir saja mengenai gue.

"She's badly wounded, she lost her right arm, and she's still able to shoot back at us like that. (Dia terluka parah, dia kehilangan lengan kanannya, dan dia masih bisa menembak balik ke kita seperti itu)." seru Irina sambil menghindari tembakannya.

Gue dan Irina sedang berusaha menahan si Ghost ini agar tidak turun ke lantai dasar. Kami berhasil mendesaknya untuk masuk ke dalam lantai 18, saat dia hendak terus turun hingga ke lantai dasar dengan menggunakan akses tangga darurat.

Dan di lantai 18, gue dan Irina terus menahannya agar dia tidak menggunakan lift. Dan sepertinya, atau untungnya akses lift telah dimatikan oleh pengelola gedung, sehingga Ghost malah jadi terjebak di lantai 18 ini.

Sepertinya Kolonel Rusgino yang memerintahkan untuk mengevakuasi seluruh karyawan di gedung ini, dengan tanpa menimbulkan banyak kegaduhan. Gue sendiri tidak menyadari bahwa seluruh karyawan di gedung ini telah di evakuasi, sehingga tidak ada seorang pun di gedung ini kecuali kami. Entah apakah petugas keamanan tetap ada di lantai dasar.

Mungkin kami berhasil menahan gerakannya untuk sementara ini. Tapi yang paling membuat gue kesal adalah, baik gue maupun Irina belum bisa melukai si Ghost keparat itu.

"Really? The two of us, can't even put a scratch on her? I don't know wether she is too good, or we both are too dumb. (Benarkah? Kita berdua, bahkan tidak bisa menggoresnya? Aku tidak tau apakah dia yang terlalu hebat, ataukah kita berdua yang terlalu dungu)." seru gue dengan kesal sekali. Namun ucapan gue itu rupanya membuat Irina tersinggung.

"I don't need you to tell me how dumb I am, Rangga. I am well aware of that my self, thank you very much. (Aku tidak butuh kau untuk mengatakan seberapa dungunya aku, Rangga. Aku cukup menyadarinya sendiri, terima kasih banyak)." cetus Irina dengan wajah sebal kearah gue. Membuat gue menjadi salah tingkah jadinya.

"Err...well...it's not what I meant, my dear Irina. I'm sorry if there are words I said that offended you. I didn't mean it, really. (Anu... itu bukan maksudku, sayangku Irina. Aku minta maaf jika ada kata-kata yang aku ucapkan telah menyinggung dirimu. Aku tidak bermaksud seperti itu, sungguh)." ujar gue kemudian kepadanya.

"I know. It's just I feel so mad I can't shoot her down, even when she was severely injured like that. Three times I had my chance to kill her, and I missed it. And this time, I still can't kill her yet. (Aku tau. Aku hanya sedang marah saja tidak bisa menembak jatuh dia, bahkan saat dia terluka parah seperti itu. Tiga kali aku mendapatkan kesempatan untuk membunuh dia, dan aku melewatkannya. Dan kali ini, aku tetap belum bisa membunuhnya)." ujar Irina terlihat kesal sekali. Yah gue bisa mengerti perasaannya sih. Wanita biadab ini memang alot sekali rasanya.

Gue tiba-tiba kepikiran dengan Spook. Mungkin dia punya beberapa ide, tentang bagaimana membunuh si Ghost yang sangat tangguh ini.

"Hey Irina, I'm gonna call for Spook, just cover me will you? (Hey Irina, aku akan menelepon Spook, lindungi aku ya?)." seru gue ke Irina. Kemudian Irina meresponnya dengan terus menembak dan berusaha menekan Ghost agar tidak bergerak lagi.

Sambil bersembunyi gue kemudian mengambil ponsel gue, dan menelepon nomor yang digunakan oleh Spook. Dan tidak berapa lama kemudian, Spook pun menjawab panggilan telepon gue.

"Yes. How are things there? (Ya, bagaimana keadaan disana?)." ujar Spook saat menjawab panggilan telepon gue.

"Spook, we need your help. It's Ghost. She's here. She has shoot my Liana and Oli. Liana even shot in the stomach, and in critical condition. Hawk was also shot by her. Now I'm chasing her along with Irina. We need your help. (Spook, kami butuh bantuanmu. Ini tentang Ghost. Dia disini. Dia telah menembak Liana ku dan Oli. Liana bahkan tertembak di perutnya, dan dalam keadaan kritis. Hawk juga tertembak olehnya. Sekarang aku sedang mengejar dia bersama Irina. Kami butuh bantuanmu)." ujar gue berusaha menjelaskan situasi dengan cepat dan singkat.

4 Hearts & A FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang