38 | Broken Heart

5.5K 57 0
                                    

POV - Indah Prastiwi


Kini ku tak seperti dulu
Memiliki yang kubanggakan
Sebagai seorang wanita lagi seutuhnya
Yang hilang sekejab saja

Sebentar ku mengenalnya
Tertipu mata dan pesona
Terlena hingga
Kuserahkan semua untuknya
Hingga ku menyadari

Sesungguhnya aku
Tak pernah mencintainya
Penyesalan kini ku harus kuhadapi
Sendiri

Sebentar saja ku mengenalnya
Tertipu mata dan pesona
Terlena hingga
Kuserahkan semua untuknya
Hingga ku menyadari

Sesungguhnya aku
Tak pernah mencintainya
Penyesalan kini ku harus kuhadapi
Sendiri

Sesungguhnya aku
Tak pernah mencintainya
Penyesalan kini ku harus kuhadapi
Sendiri​


Mungkin seperti lagu yang sedang aku dengarkan inilah perasaan yang sedang aku rasakan sekarang. Sebuah penyesalan yang harus aku hadapi sendiri. Sebagai buah atas perbuatanku yang memang bejat dan hina. Sebuah penyesalan yang tidak berguna lagi.

Hanya karena terlena oleh bujuk rayu Reni, dan ketidakmampuan diriku dalam mengontrol hasrat birahiku sendiri, telah mengakibatkan kehancuran hidup dan keluargaku untuk selama-lamanya. Aku telah kehilangan suamiku, yang aku cintai dan aku khianati cintanya. Aku bahkan kehilangan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku yang tidak mau lagi mengakuiku sebagai bagian dari keluarga.

Aku pun kehilangan pekerjaanku. Dimana beberapa hari setelah kejadian itu, aku yang memang tidak mau masuk kantor lagi karena rasa malu yang teramat sangat, mendapat kabar dari bagian HRD yang mengabarkan bahwa aku telah diberhentikan dari perusahaan dengan tidak hormat.

Tentu saja perusahaan merasa malu, karena perbuatan kami terekam dengan jelas di sebuah acara televisi yang disiarkan secara nasional.

Begitu pun yang dialami oleh Reni dan Mr. Robert juga. Kami bertiga tidak lagi memiliki pekerjaan setelah skandal itu terkuak. Namun dari kami bertiga, hanya aku lah yang paling kehilangan. Karena bukan hanya pekerjaan saja yang hilang.

Tapi aku juga kehilangan suamiku dan orang tuaku.

Aku hanya bisa merenungi mimpi buruk ini sepanjang hari di kamar kosanku. Aku terlalu malu untuk tinggal di rumahku, yang dulu aku tempati bersama mas Hari. Mas Hari pun sudah mengangkat semua barang-barangnya dari rumah kami, pada saat aku masih dalam tahanan di kantor polisi.

Memang rumah itu atas nama aku, pada saat kami membeli rumah itu. Tapi cicilannya baru berjalan 2,5 tahun. Dan mas Hari meninggalkan semuanya begitu saja.

Aku yang pingsan waktu itu baru sadar saat sedang berada di kantor polisi. Tubuhku sudah ada yang memakaikan pakaian untuk menutupi tubuh telanjangku waktu itu. Kami sempat ditahan beberapa hari di kantor polisi.

Reni terus saja memakiku dengan kasar selama berada di kantor polisi. Aku sakit hati sekali terhadapnya, padahal dia lah yang mengajakku untuk masuk ke dalam kehidupan kotor seperti itu. Sekarang setelah kami semua harus mempertanggung jawabkan perbuatan kami, dia langsung menyalahkanku.

Keluar dari kantor polisi, aku sempat pulang ke rumahku karena ingin membereskan baju-bajuku sekedarnya saja untuk aku bawa ke tempat tinggal baruku, kosanku. Itu saja sudah banyak ibu-ibu yang mencibirku hanya untuk menghinaku sepanjang jalan.

4 Hearts & A FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang