CHAPTER 12

1.7K 194 5
                                    

“jadi, hamba mohon maaf atas ketidaktahuan saya Yang Mulia” kini mereka berada di kediaman Jimin setelah insiden tersebut, dan para pelaku sudah dibekuk. Jimin benar-benar dibuat tidak berkutik merutuki kebodohannya dihadapan raja Joseon saat ini.

“Jimin-a”

“maaf ketidaktahuan hamba soal anda Yang Mulia”

“sssttt….
Anggat kepalamu Jimin, kau tidak bersalah” perlahan tangan penguasa Joseon tersebut menjulur menyentuh dagu lelaki mungil dihadapannya dan mendongakkan kepalanya menghadap wajahnya. Bisa ia lihat pancaran ketakutan yang mendalam dikedua kelopak indah tersebut.

“aku hanya sangat merindukanmu Jimin”

“Ya-Yang Mulia” Jimin tidak bisa menyembunyikan kagetnya saat ini.

“setiap malam aku tidak bisa tidur nyenyak memikirkanmu”

“aku hampir gila apa kau tahu. Aku setiap malam selalu memikirkan bagaimana aku bisa melihatmu kembali. Aku hampir putus asa. Seandainya jika dulu aku dilahirkan sebagai rakyat biasa, aku ingin menjadi seseorang yang dapat denganmu dengan leluasa”

“namun -”

“sssttt cukup Yang Mulia…hamba disini” dengan mengesampingkan tindakan cerobohnya Jimin menguatkan hatinya untuk menghentikan segala penyesalan sosok lelaki dihadapannya. Perlahan tangan mungil tersebut menyentuh wajah tegas penguasa Joseon dan menghapus air mata yang tumpah tersebut.

“tidak perlu berbicara seperti itu Yang Mulia. Hamba sungguh berterima kasih atas Yang Mulia tidak lupa dengan hamba ini ”

“mana mungkin aku lupa dengan sosok yang telah menyelamatku”

“Jimin-a”

“ye Yang Mulia”

“aku sudah memikirkan ini sejak lama, dan aku sudah memilih jalan ini. Aku sudah mempersiapkannya. Jadi mari ikut ke istana bersamaku. Menikah denganku. Menjadi pendampingku. Menjadi penghibur lara dihatiku” dengan kesungguhan hati seorang Jeon Jungkook, ia mengucapkannya sembari menggenggam erat tangan mungil lelaki yang dicintainya. Memberi pengertian tentang kesungguhannya.

“Y-Yang Mulia” Jimin dibuat terkejut dengan pernyataan raja Joseon saat ini. Rasa haru tidak bisa terbendung. Air mata yang mulai menumpuk di sudut mata indahnya.

“Jimin-a maukah kau menjadi selirku” perlahan Jungkook mengeluarkan cincin giok hijau yang sudah lama ia simpan. Menunggu momen saat ini. Dan dengan perlahan memakaikannya pada jari manis lelaki mungil dihadapannya.

”maaf aku tidak sempat memberimu sesuatu saat terakhir kita bertemu, hanya ini yang bisa aku beli saat aku pergi ”

“Yang Mulia, hamba sudah sangat berterima kasih telah memberikan barang yang menurut anda murah, tetapi bagi hamba ini sudah lebih dari cukup untuk saya yang hanya rakyat jelata. Saya akan menyimpannya dengan baik Yang Mulia”

“J-Jadi?”

“hamba…..” Jungkook benar-benar dibuat tegang saat ini, mengalahkan ketegangan saat menghadapi perang yang biasa ia lakukan.

“hamba menerima pinangan anda Yang Mulia” matanya terbelalak kaget mendengan balasan lelaki cantik didepannya. Dan dengan cepat dipeluknya calon selirnya.

“ohhh Langit terima kasih. Jimin-a terima kasih. Aku sangat mencintaimu” lengan pendek Jimin memeluk membalas pelukan raja Joseon didepannya.

“hamba juga sangat mencintai anda Yang Mulia”

Dan

Chup...

--

Hari ini NamJoon berjalan lunglai tidak seperti biasanya yang akan terlihat ceria saat pagi. Langkah jenjangnya telah sampai pinggiran kolam kerajaan. Pandangannya menerawang tentang percakapan yang ia dengar kemarin malam.

Divorced ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang