Pranggg
"apa yang di pikirkan Yang Mulia saat ini, kenapa beliau mangambil selir dari rakyar jelata, dan kenapa harus seorang lelaki?"
"mianh Mama, bukankah ini lebih baik untuk kedudukan anda saat ini"
"apa maksudmu menteri Song?" Sooyoung tidak percaya dengan pernyataan menteri Song yang terbilang enteng.
"karena lelaki itu tidak akan memberi Yang Mulia Jungkook seorang putra mahkota. Dan kesempatan ini bisa anda gunakan untuk mencari cara agar cepat memberikan beliau putra mahkota, Mama"
"lalu bagaimana dengan ramalan itu menteri Song? Apa kau tidak yakin dengan ramalan peramal tua itu. Aku mendengar kabar jika lelaki tua itu sangat ahli meramal dan tidak ada satupun yang meleset"
"mohon anda bersabar terlebih dahulu Mama, saya sudah membereskan itu semua agar tidak sampai ke telinga baginda raja"
"bagaimana kau membereskannya sedangkan peramal itu sangat dekat dengan anggota kerajaan"
"hamba sudah melenyapkannya dari dunia ini Mama dan saya yakin jika lelaki yang diberkahi Langit itu sudah mati beserta keluarganya" menteri Song bersmirk ria, ia sudah tau tentang suasana ini akan terjadi.
"morrago!!!"
--
"jadi, dengan siapa kau tinggal di tempat terpencil seperti ini?" Tanya NamJoon saat perjalanan menuju kediaman SeokJin.
"saya hanya tinggal dengan abeoji dan eomma" jawab singkat SeokJin.
"lalu kenapa mereka tidak membuat rumah di desa terdekat, dan kenapa harus ditengah hutan ?"
"untuk itu saya mohon maaf karena tidak bisa menjawabnya"
"huhhhh arra arra"
Sekian waktu mereka habiskan dengan bercengkrama hal-hal yang menurut mereka menarik. Sampai tanpa sadar kediaman pemuda manis bernama SeokJin telah sampai.
"ini sudah sampai kediaman saya tuan, mari masuk. Maaf terlalu kecil bagi anda yang seorang cukup berada"
"ahh gwencana. Kediamanku juga tidak jauh beda"
Sejak saat itu semakin hari berganti hari, hubungan pertemanan antara NamJoon dan SeokJin semakin erat. NamJoon bahkan tidak sungkan menceritakan kisah asmaranya yang hanya bertepuk sebelah tangan. Bahkan sebentar lagi cintanya akan menikah dengan seseorang yang dihormatinya saat ini.
"SeokJin-a, ada yang aku ingin bicarakan padamu saat ini"
"apa itu tuan"
"aishhh jangan panggil aku tuan, panggil aku Namjoon saya"
"baik tu-NamJoon"
"sebelum itu, aku ingin bertanya padamu. Kenapa kau samapi saat ini belum menikah?"
"huhhh karena keluarga seseorang yang sudah dijodohkan denganku telah membuang saya beserta keluarga saya"
"bagaimana itu bisa terjadi? Dan-"
"saya sudah memaafkannya. Tidak perlu dipikirkan. Dan apa yang anda ingin bicarakan NamJoon?"
"apa kau percaya jika aku seorang Pangeran kerajaan Joseon?" SeokJin membulatkan matanya mendengar penuturan lelaki didepannya. Dengan cepat ia berlutut dikaki NamJoon.
"miahanda pangeran, saya sungguh tidak sopan dihadapan anda. Hamba mohon maaf, hukum saya yang tidak sopan ini"
"hei-hei tidak apa, justru aku ingin menanyakan apakah kita akan tetap dekat selepas tahu statusku ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorced Concubine
Historical FictionPerjalanan cinta selir lelaki raja kala itu. "mari ikut ke istana bersama denganku" -- "aku menunggu jawaban penolakan darimu" "jika Yang Mulia memberikan titah pada hamba, apa hamba sanggup menolak?" -- "hamba hanya seorang rakyat biasa dan akan k...