7 bulan kemudian
“Yoongi, kau dimana sayang” Jimin mencari keberadaan si kecil Yonggi. Padahal Jimin baru meninggalkan Yoongi ke dapur untuk mengambil air sebentar. Rasa ketakutan mulai menyelimutinya. Ia takut kehilangan bayi itu, cukup kehilangan Soobin seorang. Ia tidak ingin hal itu terjadi lagi.
Wajahnya memucat saat tidak kunjung menemukan Yoongi. Perasaannya mulai kalut dan pergi keluar mencarinya. Namun saat hendak keluar Dayang Im dan Bo Sang Gong menghentikannya.
“Mama, apa yang terjadi? Dan k-kenapa anda ketakutan seperti itu” Bo Sang Gong juga mulai ketakutan. Tidak biasanya majikannya kalut seperti ini.
“aku kehilangan Yoongi. Dimana Yonggi ?apa kau melihatnya ?”
“Mama, hamba baru saja kembali dari pasar. Dan anda begitu pucat. Lebih baik anda beristirahat dulu. Biar kami akan mencari Yoongi” sela dayang Im berusaha menenangkan Jimin.
“aku tidak bisa. Aku juga harus mencarinya sendiri” Jimin mencoba melepaskan tangan dayang Im. Setelah lepas Jimin berjalan keluar.
“mohon pikirkan kesehatan anda juga Mama. Anda begitu pucat sekarang. Kita akan mencarinya bersama” langkahnya terhenti saat dayang Im membujuknya.
“apa kau mengerti perasaanku sekarang dayang ?” Jimin berbalik menghadap 2 wanita dibelakangnya dengan mata yang berkaca-kaca.
“aku tidak ingin kehilangan anakku untuk yang kedua kali hikss. Aku tidak sanggup hikss berpisah kembali. Aku tidak bisa hikss hikss ”
--
“Seokjin-a, Ada yang ingin ku bicarakan. Sebenarnya aku sangat berat meninggalkanmu dengan kondisi seperti ini, tapi-” Namjoon duduk di sebelah Seokjin yang sibuk menata baju.
“kemana ?”
“aku akan pergi untuk menemui saudagar Lee. Tapi aku tidak bisa. sungguh ” peluk Namjoon dari belakang.
“aku sama sekali tidak bisa meninggalkanmu”
“hahaha, anda terlalu khawatir dengan saya” balas Seokjin dengan tawa.
“bagaimana aku tidak khawatir, jika kandunganmu sudah menua”
“ehmm… jangan risau. Saya akan baik-baik saja. Ada bibi Yoon. Lagipula saya belum waktunya melahirkan, jadi… pergilah. Saya tidak apa-apa”
“jika aku tidak mau?”
“anda akan kehilangan kesempatan anda”
“hahh, jika seperti ini rasanya aku ingin membelah diriku menjadi dua agar aku bisa bersamamu dan aku yang lain pergi”
“hahaahah anda bercanda”
--
Mata Jimin sembab karena tak kunjung menemukan kberadaan Yoongi. Dayang Im dan juga Bo Sang Gong telah mencarinya juga dan hasilnya tetap sama. Dengan tubuh yang lunglai serta pandangannya yang kosong.
“ibu harus mencarimu dimana lagi sayang”
Tak pernah lelah Jimin mencarinya. Bahkan sampai rela melewatkan makanan yang telah dihidangkan di depannya. Rasanya seperti hambar, tidak ada rasa sama sekali. Memikirkan bagaimana sang anak berada dan bagaimana keadaannya. Pasti dia lapar. Jika mengingat itu, rasanya Jimin ingin menangis saja.
“Mama, apa makanannya kurang enak? Jika tidak cocok dengan lidah anda, saya akan menggantinya”
“tidak usah dayang. Hanya aku-”
“memikirkan Yoongi?”
“ne, aku merindukannya. Apa dia sekarang baik-baik saja, pastinya tidak. Pasti dia sekarang sedang kelaparan. Aku ibu yang tidak becus hikss hikss”
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorced Concubine
Historical FictionPerjalanan cinta selir lelaki raja kala itu. "mari ikut ke istana bersama denganku" -- "aku menunggu jawaban penolakan darimu" "jika Yang Mulia memberikan titah pada hamba, apa hamba sanggup menolak?" -- "hamba hanya seorang rakyat biasa dan akan k...