Author pov
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun seorang gadis masih saja berjalan dengan sangat pelan menyusuri jalanan yang lumayan sepi.
"Bisa mati aku kalau setiap hari seperti ini" ucapnya seraya menatap langit malam.
Ia pun terkesiap saat melihat awan di langit. Ia lupa bahwa malam ini sudah diramalkan akan turun hujan. Ia pun mempercepat langkah kakinya agar segera sampai rumahnya.
Sebelum benar - benar ia pulang ke rumahnya, ia menyempatkan diri terlebih dahulu untuk berbelanja di minimarket yang tak jauh dari rumahnya. Ia baru ingat bahwa ada barang yang harus dia beli untuk keperluannya sehari - hari.
"Kamsahamnida" ucapnya pada penjaga kasir seraya meninggalkan kasir minimarket tersebut.
Saat ia ingin beranjak pergi dari minimarket tersebut, ia melihat seseorang sedang duduk di kursi dekat minimarket. Pria tersebut tampak aneh dengan pakaian hitam, topi putih, dan masker hitam yang bertengger di wajahnya. Pria itu tampak diam saja, tidak bergerak sama sekali.
"Apa dia mati ?" Ucap gadis tersebut seraya mendekati pria dengan pakaian misterius itu.
Langkah kaki gadis itu berhenti seketika saat pria itu mengetahui kehadiran si gadis.
"Ma.. maaf sudah mengganggumu tapi aku hanya ingin memberitahu bahwa sebentar lagi mungkin akan turun hujan" ucap si gadis sambil tersenyum kaku.
Pria yang diajak berbicara hanya diam tak menanggapi ucapannya. "Aku permisi dulu seonsangnim" ucap si gadis seraya melangkahkan kaki untuk meninggalkan pria yang tengah duduk tersebut.
"Tunggu" gadis itu pun menoleh ketika merasa terpanggil oleh pria itu. "Siapa namamu ?" Ucap pria tersebut sambil menatap mata si gadis.
"Aku sepertinya tidak asing dengan mata itu. Ahhh tidak mungkin" kata si gadis dalam hati.
"Namaku ? Untuk apa ?"
"Hanya ingin tau" ucap pria itu singkat.
"Hana" ucap gadis bernama Hana. "Baiklah aku permisi dulu, sepertinya hujan akan turun sebentar lagi" Hana melangkah pergi meninggalkan pria itu.
Hana pun sampai di rumahnya, tepatnya apartemennya. Saat Hana baru saja memasuki apartemennya, benar saja hujan langsung turun dengan sangat derasnya. Namun Hana yang masih bergulat dengan pikirannya itu tak menghiraukan hujan yang semakin lama semakin deras.
"Aku benar - benar merasa tidak asing dengan mata dan suara itu. Tapi dimana aku pernah melihat dan mendengarnya ya ?"
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung ..
Hallohaa ini first fanfiction yang aku buat hehehe
Jangan lupa vote dan komennya ya readers 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Life Hana
FanfictionJung Hana, seorang gadis yang 'terpaksa' mendedikasikan beberapa bulan dalam hidupnya untuk menjadi manager boygrup terkenal asal Korea Selatan, BTS. Hana percaya bahwa ini adalah takdir dari Tuhan.Takdir pun telah menuntun ke tujuh laki - laki ters...