Destiny of Life Hana

Masa Lalu Jimin

Happy reading 💜

.
.
.
.
.
.
.

"Aku tidak mengerti mengapa mereka tetap melarangku, padahal ia sudah berubah menjadi baik"

Ucapan Jimin sontak membuat Hana menghentikan langkah kakinya. Hana membalikkan badannya dan berjalan mendekati Jimin lagi.

Flashback on

Jin masih menatap layar ponsel Jimin yang masih berdering, hingga ia tak sadar bahwa sedari tadi Yoongi memeperhatikannya. Yoongi mendekati Jin lalu merebut ponsel Jimin yang masih dalam genggaman Jin.

"Yoongi-yaa apa yang akan kau lakukan". Yoongi langsung menggeser tombol berwarna hijau pada layar ponsel tersebut lalu mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Apa yang kau inginkan lagi dari Jimin ? Tidak puas kah kau sudah membuat dia tersiksa perempuan licik ? Ingin apa lagi hah ? Uang ? Mobil ? Apartemen ? Ohh aku tau, apa kau ingin cintanya Jimin kembali ?. Ku peringatkan kau sekali lagi jang ...."

Jimin merampas ponselnya dari tangan Yoongi. "Nanti aku hubungi lagi". Jimin mematikan ponselnya lalu menatap tajam Yoongi.

"Apa yang sudah hyung katakan pada Youra hah ? APA ?!" Jimin meninggikan suaranya, pertanda bahwa ia sudah diambang batas kesabarannya.

"Apa yang sudah perempuan itu berikan padamu Jim sampai - sampai kau bertingkah bodoh seperti sekarang"

"Kau tak ingat saat ia meminta uang 100 ribu dollar kepadamu ? Dengan alasan ia ingin membuka usaha Cafe, tapi apa hasilnya ? Ia malah berkhianat dibelakangmu Jim. Ia menikmati uang hasil kerja kerasmu untuk bersenang - senang dengan laki - laki lain. Lalu tak ingatkah kau saat ia menyuruhmu berhenti mengejar mimpimu agar ia bisa terus bersamamu ? Ia selalu menghambat karirmu, tapi kau tetap saja membelanya. Buka mata dan pikiranmu, gunakan otakmu untuk berpikir, kesampingkan hatimu jika sudah berurusan dengannya" jelas Yoongi panjang.

"Dia sudah berubah hyung! Berhentilah menilainya yang buruk - buruk! Dan itu juga sudah berlalu, tak perlu di ungkit lagi" jawab Jimin tak terima dengan perkataan Yoongi.

"Melupakan kau yang depresi selama 1 bulan ? Hingga kau sakit hanya gara - gara perempuan jalang itu" ucap Yoongi sarkas.

"Berhenti menyebutnya seperti itu! Kau benar - benar keterlaluan" Jimin mulai mengarahkan tangannya yang sudah terkepal kuat ke arah wajah Yoongi. Yoongi pun sedikit terhempas karena pukulan Jimin. Karena tak terima, Yoongi balas memukul Jimin tepat di wajahnya.

Jungkook,Taehyung, dan Jin berusaha memegangi Jimin, sementara Namjoon dan Hoseok berusaha memegangi Yoongi. Mereka berdua benar - benar tengah diselimuti oleh amarah.

"APA - APAAN KALIAN! HENTIKAN!" Tak lama Hana datang dan melerai pertengkaran terdebut

Flashback off

"Jadi begitulah kronologinya" Jimin menghela nafasnya panjang. Tangannya kembali terkepal kuat saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Hana yang melihat itu, lantas mengusap bahu Jimin. Jimin yang merasakan sentuhan Hana, perlahan - lahan melemahkan kepalannya. Setelah dirasa amarah Jimin sudah mulai mereda, Hana memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalau aku boleh tau, siapakah Youra itu ?" Tanya Hana dengan hati - hati. Terdengar helaan nafas panjang Jimin yang terasa berat.

"Sebenarnya sebelum menjadi idol seperti sekarang, aku sudah memiliki kekasih, yaitu Youra. Tahun 2013, tepat saat aku memulai debut dengan BTS, kami mengakhiri hubungan, karena ia berkata bahwa ia tidak kuat menjalani hubungan jarak jauh. Tahun 2015 aku bertemu dengannya lalu menceritakan bahwa pada saat itu Bangtan belum menemukan kesuksesannya, ia pun menyuruhku berhenti menjadi idol. Namun para member memberikanku nasihat agar tetap bertahan dengan BTS. Lalu 2 tahun kemudian, BTS mulai menemukan kesuksesannya. Ia menemuiku dan kami berpacaran kembali. Dan ia kemudian meminta sejumlah uang untuk memulai usaha cafenya. Tak lama setelah itu, aku menemukannya berselingkuh dengan pria lain. Ia berkata bahwa alasan ia berselingkuh karena aku sebagai kekasihnya tidak pernah memperhatikannya. Aku depresi selama kurang lebih 1 bulan. Lalu beberapa bulan lalu, ia kembali menghubungiku dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi" Jimin menjelaskan secara detail pada Hana. Hana yang mendengarkan cerita Jimin merasa bingung harus menyikapinya bagaimana.