Author pov
Jam menunjukkan pukul 8 pagi, semua orang kini tengah sibuk dengan aktivitas mereka masing - masing. Termasuk Hana, gadis berusia 20 tahun ini kini tengah sibuk merapikan meja Cafe tempat ia bekerja.
Suara bel pintu menarik perhatian Hana. "Ahh kau sudah datang ternyata" ucap seorang wanita berusia setengah abad lebih itu pada Hana.
"Selamat pagi halmeoni" ucap Hana sambil membungkukkan badannya.
Wanita yang Hana sebut halmeoni itu merupakan pemilik kedai kopi tempat Hana bekerja. Hana sudah 2 tahun bekerja di kedai kopi ini. Oleh karena itu ia sudah dianggap cucu sendiri oleh pemiliknya bukan hanya sekedar pegawai.
Tak lama kemudian suara bel pintu kembali terdengar dan berhasil menarik perhatian Hana kembali. "Selamat pagi halmeoni, selamat pagi Hana"
"Pagi Ryeon oppa" sahut Hana seraya tersenyum pada Ryeon.
"Aigoo senyummu membuatku tambah semangat untuk bekerja" Hana hanya terkekeh saat mendengar ucapan Ryeon. Ryeon merupakan barista di kedai kopi ini. Usianya selisih 3 tahun dari Hana.
Tak lama setelah itu, datang beberapa pengunjung untuk menikmati kopi di pagi hari. Pekerjaan melelahkan namun menyenangkan bagi Hana dimulai.
.
.
.
.
"Kurasa semua orang benar - benar mencintai kopi buatanmu oppa" ucap Hana pada Ryeon tanpa mengalihkan pandangannya pada para pengunjung. Mendengar perkataan Hana, Ryeon langsung berlagak membenarkan kerah bajunya serta menaikkan lagi lengan bajunya agar terkesan sedang menyombongkan diri.Hana hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Ryeon.
'Drrttt .... drrttt...'
"Hana ponselmu berbunyi tuh" Ryeon menunjuk ponsel Hana yang tergeletak di meja. Hana segera meraih ponselnya dan melihat siapa yang menelfonnya.
"Yeoboseyo appa, ada apa?"
"...."
"Disini saja appa bicaranya"
"...."
"Baiklah dimana?"
"...."
"Ne"
Hana kembali meletakkan ponselnya di meja seraya menghembuskan nafasnya kasar.
Melihat perubahan pada raut wajah Hana, Ryeon pun menghampirinya "Apa ada masalah ?""A..aniyo oppa, gwenchana" ucap Hana sambil tersenyum. Melihat Hana yang terlihat ceria kembali, Ryeon pun melanjutkan pekerjaannya lagi.
.
.
.
.Migabon Restaurant,Seoul
21.15 KSTDisinilah Hana berada untuk menemui ayahnya. 15 menit sudah Hana menunggu namun ayahnya tak kunjung datang. Untuk menghilangkan rasa bosannya ia pun memainkan ponselnya untuk melihat berita apa saja yang terjadi seharian ini.
Kening Hana berkerut sesaat setelah melihat sebuah artikel dengan judul sedikit nyeleneh.
"Rumor kencan member BTS tersebar!"
Hana hanya menggelengkan kepalanya "Berita macam apa ini, apa wartawan kehabisan kasus untuk diberitakan ? Lagipula hal seperti itukan privasi mereka" Ucap Hana bermonolog.
Tak lama Hana mengangkat kepalanya untuk melihat seseorang yang telah duduk di meja sebrang tempat ia duduk.
"Hana bagaimana kabarmu ? Mianhae appa terlambat" ucap Jung Woobin, ayah Hana.
"Baik, tak masalah. Langsung pada intinya saja ayah, apa yang ingin kau sampaikan padaku ?" Ucap Hana to the point.
"Lebih baik kita memesan makanan terlebih dahulu, kau pasti laparkan". Hana hanya mengangguk kecil. Hana tak munafik, ia memang sangat lapar.
![](https://img.wattpad.com/cover/185413659-288-k14366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Life Hana
FanfictionJung Hana, seorang gadis yang 'terpaksa' mendedikasikan beberapa bulan dalam hidupnya untuk menjadi manager boygrup terkenal asal Korea Selatan, BTS. Hana percaya bahwa ini adalah takdir dari Tuhan.Takdir pun telah menuntun ke tujuh laki - laki ters...