Fajar tidak pernah bisa berbohong dengan lukisan tuhan paling indah yang diciptakan dalam bentuk makhluk bernama Senja Ningtyas. Fajar tidak pernah bisa berbohong dengan kecantikan wajah bareface bangun tidur milik Senja —polos, kalem, dan anggun.
Tidak bosan Fajar selalu memandangi wajah Senja bahkan 30 menit lamanya sebelum sang empunya protes dengan segala ocehannya. Hanya dengan memandanginya bisa membuat Fajar gila —senyum - senyum sendiri.
Pun —Fajar tidak bisa berbohong dengan 'kekuatan' tidur Senja sehingga ia amat susah untuk dibangunkan. Berkali - kali Fajar mengisenginya, mencubit hidung Senja, mencubit pipi tembamnya, bahkan mengelitikinya —tapi tidak ada yang ampuh satupun.
"Senja, bangun ih! Oma minta kita bantuin bikin kue hari inii" Seru Fajar sambil menggoyang - goyangkan lengan Senja.
"SENJA NINGTYASSS!" Teriaknya lagi, kali ini lebih kencang disertai dengan tepukan di kedua pipi Senja.
"Nja, sumpah ih kebo banget" Fajar menggoyangkan tubuh Senja lebih keras.
Akhirnya penantian Fajar berakhir, Senja mulai menggerakan tangannya —merasa risih.
"SENJAAAAAAAAAA BANGUNNNNN" Teriak Fajar di telinga Senja yang semakin membuat gadis itu terganggu.
"Berisik banget sih oncom," Kesalnya.
"Makanya bangun, dasar kebo jelek" Ejek Fajar. Oke, Fajar salah memulai 'pertengkaran' pada awal hari —karena ia telah membangunkan macan yang sedang tidur.
"HEH BARUSAN BILANG APAAN" Refleks, mata Senja terbuka menjadi 5000 watt dari yang tadinya 5 watt.
"NGACA, SITU JUGA KEBO HEH" Dengan brutal, Senja menendang - nendang tubuh Fajar disampingnya.
"Aduh, Sakit! Aduh! Nja, udah dong —ADUH SAKITT" Seolah tuli, Senja tidak mempedulikan rintihan Fajar.
Bruk! Bruk! Fajar berhasil terdorong jatuh oleh Senja dari atas tempat tidur —tapi dengan sengaja, Fajar menarik selimut Senja yang menyelubungi gadis itu sehingga membuat Senja ikut terjatuh ke bawah.
"ADUHHHHHH" Senja jatuh tepat diatas tubuh Fajar yang membuat dirinya makin kesal —memukuli lengan pria itu.
"GANAS BANGET SIH JADI CEWEK," Keluh Fajar sambil mendorong tubuh kecil Senja.
"DARIPADA LEMAH JADI COWOK, WLE" Ejek Senja lalu segera berlari keluar kamar dan ke bawah.
"HEH MAU KEMANA" Fajar turut mengejar Senja.
Bunyi deru kaki yang berkejaran memenuhi rumah pagi itu, ruang tamu dan dapur serasa menjadi arena pertempuran sengit kedua sahabat tersebut. Oma yang berada di dapur dan Bunda yang sedang membaca koran hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Ngaku sih sudah 16 tahun, tapi kelakuan kayak anak 6 tahun aja, pikir mereka.
"RENJUNN, RONTOK NANTI RAMBUT SENJA JANGAN DITARIK - TARIK"
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak tanpa suara✔
Fanfiction➖ jika diam adalah cara terbaik. maka inilah, sajak tanpa suara. saya berikan kepada kamu, sang pemilik sajak ➖ dari saya, sang pemilik suara. complete © luckyyoungg, 2019. cr pict; pinterest.