I'm back! Hehe😽
Setelah adegan penembakan pada acara prom night, banyak yang mendukung kapal Cakra - Starla —tapi tak sedikit yang tidak setuju. Kebanyakan dari yang tidak setuju ialah pendukung Cakra - Moona, terutama para alumni.
Seperti Kak Januar misalnya, "gua kira lu bakal sama Moona, Cak. Dari kelas 10 lu sama dia couple ter - goals soalnya. Tapi ya kan kita gatau gimana dalemnya seseorang, ya? Yang penting, jangan campurin urusan pribadi lu ke urusan OSIS. Sukses terus, Cakra."
Atau Kak Juliana atau yang akrab dipanggil Kak Una (Eunha Gfriend) yang justru misuh - misuh terhadapnya, "lu kok gob*** sih?! Ngapain sih macarin si Starla Starla itu? Kenapa ga Moona yang jelas - jelas udah deket sama lu sejak dulu?! Gua tau lu ke Moona tuh kayak gimana, tapi kenapa akhirnya yang lu pacarin bukan dia? Bodoh."
Atau yang singkat saja tetapi menusuk seperti Kak Rose (Rose Blackpink), "Jangan jadi kacang lupa kulit, Cak. Inget lu kalo susah ke siapa?"
Cakra hanya tersenyum menanggapinya. Toh yang menjalani hubungan itu dirinya, bukan orang lain. Jadi untuk apa peduli dengan ucapan orang?
|Sajak Tanpa Suara|
"Emang bener - bener gatau diri ya si bangs**, temen lu. Udah gua bonyokin tapi masih ga sadar. Apa perlu gua bunuh biar dia ngerti?" Sinis Yuki ketika melihat Cakra dan Starla bergandengan tangan menuju kantin disertai siul - siulan sepanjang jalan.
Lucas menoleh kearah yang Yuki maksud, "gua sebenernya ga nyangka juga dia bakal milih Starla. Tapi ya kita juga tau hubungan dia sama Starla ya deket. Dia sama Moona juga deket. Hampir samalah kayak kita sama Dilla dulu."
"Tapi Dilla disini udah punya Kak Ezra, Dilla disini emang bener - bener sahabat kita dan lu milih gua. Beda sama mereka, terutama si bangs** yang labil. Seenggaknya kalo dari awal dia milih Starla, kenapa apa - apa harus ke Moona? Ya gua tau Moona sahabatnya tapi apa dia ga mikir perasaan Moona?" Sungut Yuki lalu mengambil dua mangkuk soto ayam yang tadi di pesannya.
Kantin semakin riuh ketika Cakra dan Starla beriringan masuk. Keduanya berjalan menuju meja geng mereka berada. Namun, seperti ada yang mengganjal saat Cakra duduk disana.
Seluruhnya terdiam kaku —dengan permainan pandang yang saling mereka lemparkan— serta ketidakhadiran Moona, Kasa, dan Hawa. Cakra memandang sekeliling.
Aneh, batinnya.
Haekal yang menyadari dinginnya suasana segera mencairkannya. "Ehm —congrats, Kak Cakra, Starla." Ujar Haekal seperti biasa. Cakra dan Starla balas tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak tanpa suara✔
Fanfic➖ jika diam adalah cara terbaik. maka inilah, sajak tanpa suara. saya berikan kepada kamu, sang pemilik sajak ➖ dari saya, sang pemilik suara. complete © luckyyoungg, 2019. cr pict; pinterest.