Binar panik, ketika ia balik ke lapangan indoor —seluruhnya sudah selesai. Penonton NASA dan NAGA yang berbalik penuh kekecewaan dan penonton NADA yang dengan bangga meneriakan sosok Jaemika.
"Lu nyari siapa sih?" Tanya Yoshi ikut menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
"Cowok gua!" Seru Binar. Ia marah pada dirinya sendiri, ia marah karena tak menyaksikan Mika pada detik - detik kemenangannya.
"Cowok lu? Lu udah punya cowok?!" Tanya Yoshi tak percaya.
"Iya, yang tadi lawan senior lu dari NAGA itu cowok gua —Jaemika. Duluan ya, gua mau nyari Mika!" Jawab Binar lalu dirinya membelah kumpulan anak NADA disana.
"Lix! Liat Mika gak sama yang lain?" Tanya Binar mmemberhentikan langkah Felix.
"Tadi sih keluar lapangan, kemana ya? Sama geng lu sama Pak Kai juga," Ujar Felix.
"Iya kemanaa?" Tanya Binar gemas, seragamnya basah oleh peluh. Jantungnya bergemuruh takut serta khawatir.
"Ke UKS sih kalo gak salah.." Ujar perempuan disamping Felix dengan ragu.
"Uks? Oke, thanks Charmela (Chaewon Izone)!" Binar berseru lalu berlari mencari UKS yang dimaksud.
Benar saja, UKS ramai oleh teman - temannya —lengkap dengan Cakra dan Starla.
Kehadiran Binar yang tiba - tiba menjadikannya pusat perhatian. Penuh keringat dan nafas yang tersenggal, Moona memberikannya air minum setelah itu gadis itu keluar.
Diikuti yang lain."Jelasin baik - baik," Ujar Senja lalu menepuk bahu Binar.
"Loh kok ini pacarnya baru dateng toh? Kemana aja kamu, keren banget pas tadi Mika ngebuat si Rocky tumbang," Kai menyambut Binar.
"I-iya, Pak. S-saya tadi—"
"Bapak kalo mau istirahat gapapa, Pak. Makasih banyak udah ngebimbing saya," Ujar Mika memotong ucapan Binar.
Binar menggigit bibir.
"Yaudah, bapak tinggal ya? Binar titip Mika ya. Jangan disuruh macem - macem dulu," Kai tersenyum kepada keduanya lalu keluar dari ruangan.
Hening. Mika diam dan sibuk mengurusi luka dan lebamnya —menghiraukan keberadaan Binar.
"Sus, sini saya yang ngobatin," Binar mengambil alih kompresan yang digunakan suster UKS.
"Gausah sus—"
"Sini, nah makasih, sus." Binar tersenyum lalu berjalan mendekati Mika.
"Gua bisa sendiri," Mika berusaha menarik kompresan dari tangan Binar, namun gadis itu tahan.
"Diem,"
Lalu Binar dengan hati - hati membersihkan seraya mengompres lebam pada wajah, dagu, tangan dan pundak Mika. Akhirnya Mika memutuskan diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak tanpa suara✔
Fanfic➖ jika diam adalah cara terbaik. maka inilah, sajak tanpa suara. saya berikan kepada kamu, sang pemilik sajak ➖ dari saya, sang pemilik suara. complete © luckyyoungg, 2019. cr pict; pinterest.