01. sore pengukir kisah

3.1K 201 34
                                    

Langit mulai berubah menjadi jingga, matahari semakin tergelincir ke arah barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit mulai berubah menjadi jingga, matahari semakin tergelincir ke arah barat. Bahkan, bel pulang sudah berteriak nyaring sejak satu jam yang lalu. Namun, itu semua tidak menggoyahkan semangat tim basket dan tim cheerleader SMA Nusa Dua yang akan mengikuti kompetisi antar sekolah.

Peluh membanjiri pelipis mereka, panas sudah sejak tadi menjadi kawan setia yang menemani, pun —kaos jersey juga seragam cheers sudah lepek oleh keringat.

Hanya keinginan dan semangat untuk menduduki peringkat satu yang masih menjadi alasan mereka bertahan sejauh ini.

"Cukup! Kita istirahat dulu 10 menit!" Seruan bariton sang kapten basket cukup untuk membuat seluruh pergerakan anak basket terhenti.

Semua anggota dengan serentak menghampiri pinggir lapangan, menegak mineral atau sekadar menghilangkan peluh di pelipis.

Sang kapten —Angkasa Jenovial, memilih duduk diantara bangku penonton paling pinggir.

Matanya memandang lurus kearah sisi lapangan yang lain, tempat anggota cheerleader yang masih berlatih. Seruan dan teriakan dari anggota cheers memenuhi indra pendengaran Angkasa.

"Lu beneran suka sama kapten cheers?" Tanya Mahendra Lucasio (Lucas NCT), yang tiba - tiba saja menghampiri.

"H-hah?" Tanya Kasa balik.

Siapa kapten cheers? Lalu, untuk apa ia menyukai gadis yang tak ia kenal?

"Itu, Ova, Thalia Siyova (Siyeon Pristin)—" Lucas menunjuk salah satu gadis yang kini tubuhnya tengah di lempar ke udara.

"Gosip bilang, lu suka sama Ova. Terus juga, mereka pada bilang lu sama Ova itu cocok, satu kapten cheers, satu kapten basket. Sama - sama terlihat dingin dari luar, ya pokoknya gitulah" Lucas menjelaskan panjang lebar.

Sedangkan Kasa hanya terdiam —menyimak.

"Gausah percaya sama gosip yang gak ada dasarnya, childish. Lagian atas dasar apa coba gosip begituan? Kenal aja enggak" Kasa akhirnya menyuarakan pendapatnya, dengan sedikit kesan dingin.

"Santai bos, gua cuman nanya doang. Lagian lu gak ada niatan buat deketin? Mumpung dia baru putus sama pacarnya. Cakep gitu—" BUG! Ucapan Lucas terhenti oleh debuman keras dan seruan histeris anak cheers.

Ova terjatuh.

Sontak Lucas dan Kasa berdiri, begitupun anak basket yang lain. Mereka berlarian menghampiri anak cheers yang mengerubungi Ova.

Tangisan mulai menguar ke udara, juga seruan memanggil nama Ova.

"HAWA!" Seru Nanda (Nancy Momoland) marah, wajahnya memerah padam.

"Kalau lu gak ngedorong gua, gua gak bakalan jatuh, formasi gak bakalan bolong dan Ova terjatuh di tempat yang benar! Gak kayak gini!" Lagi, Nanda kembali berseru.

sajak tanpa suara✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang