28. angin tanpa sejuk

341 77 3
                                    

Disinilah Kasa sekarang, duduk tegap dengan keringat dingin bercucuran dari arah pelipis kanan dan kirinya. Namun, lengkung sabit tetap ia paksakan pada wajah tampannya.

Di depannya, mama Hawa —tante Jessica (Jessica Jung)— menatapnya sambil tersenyum hangat.

Awalnya ia sudah memantapkan tekad untuk marathon pertama di rumah Hawa, namun begitu yang menerimanya adalah sang mama, kepercayaan dirinya seakan runtuh.

Ia sangat gugup sekarang. Ia menunggu Hawa yang katanya sedang mandi dan bersiap - siap.

"Udah berapa lama kamu pacaran sama Hawa?" Tanya Jessica tanpa kesan menginterogasi.

"Kurang lebih seminggu, tante. Baru aja pas prom night kemarin," Jawab Kasa seyakin mungkin, ia harus menutupi suaranya yang bergetar.

Mama Yuna, ini gimana....

"Ohh pantes pas pulang, Hawanya senyum - senyum gak jelas. Ternyata ini alesannya. By the way, biasa aja dong gausah gugup gitu —sama calon mertua ini." Ledek Jessica lagi yang membuat wajah Kasa memerah malu.

Sontak Jessica tidak bisa menyembunyikan tawanya dengan Kasa yang terdiam menunduk dengan wajah memerah.

"Yaampun, kamu lucu banget sih. Jarang loh ada anak laki - laki kayak kamu, apalagi yang berani main ke rumah cewenya. Biasanya mereka bawa pergi cewenya main sampe malem gitu.

Haduh, ngeri tante ngebayanginnya. Untung Hawa dapet cowo kayak kamu. Longlast ya," Jessica tersenyum lagi.

"I-iya tante, doain aja." Akhirnya Kasa menjawab lalu mencoba ikut tersenyum.

"Mama, Kasa." Panggil Hawa dengan handuk di lehernya serta rambutnya yang masih basah. Tetapi penampilan Hawa yang fresh membuat ketakutan Kasa menghilang seketika.

"Kas, aduh maaf yaa. Pasti lama ya?" Hawa duduk di sebelah Kasa dengan tampang bersalah.

"Ng —nggak, kok." Kasa buru - buru menjawab.

"Mama nanyain apa aja? Pasti aneh - aneh ya?!" Hawa memicingkan mata. Jessica tertawa.

"Ih kamu mah curiga aja kerjaannya. Mama kan cuman mau ngobrol sama calon menantu mama. Gak bakal mama rebut kok, gausah ngerasa tersaingi gitu deh," Ujar Jessica menjulurkan lidah.

"Mama ihhh!!!!!!!!!!!" Wajah Hawa memerah malu.

"Udah ayok, Kas. Mama lama - lama makin aneh ngomongnya," Hawa balik menjulurkan lidah.

"Yeu dasar bocah jaman now!" Ledek Jessica.

Hawa buru - buru menarik Kasa ke ruang bersantai di lantai dua.

"Disini aja ya, Kas? Aku ambil laptopnya dulu," Hawa mempersilahkan.

Kasa mengangguk.

"Btw, Wa —sorry nih sebelumnya— coba kamu ganti bawahan kamu deh. Ga enak aku liatnya, sorry banget, nih. Demi kenyamanan kamu juga, hehe."

Demi tuhan, Kasa malu mengatakannya. Tapi mau bagaimana lagi? Daripada ia harus melihat kaki jenjang Hawa dibawah hotpants nya, benar - benar tidak nyaman baginya —maka ia mempertaruhkan malu.

"Eh? Eng —Iya. I-iya. Tadi aku buru - buru soalnya." Hawa jadi gugup dibuatnya tetapi ia segera berlari.

Ajarannya Mama Yuna tidak usah diragukan —Kasa tumbuh menjadi seorang laki - laki yang amat menghargai perempuan. Sama halnya dengan kakaknya, Tama Yonathan (Taeyong NCT) yang amat menghargai pacarnya, Azka Jisalsabila atau Kak Jisa (Jisoo Blackpink).

sajak tanpa suara✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang