26. arunika & swastamita

396 81 6
                                    

Semenjak postingan Fajar serta komentar dari Chelvin —sang adik sepupu yang sangat ia sayangi— beberapa waktu lalu, cukup mengundang atensi keseluruhan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak postingan Fajar serta komentar dari Chelvin —sang adik sepupu yang sangat ia sayangi— beberapa waktu lalu, cukup mengundang atensi keseluruhan sekolah. Yap, hubungan keduanya memang menjadi perhatian sekolah.

Tetapi, hubungan mereka tidak serumit sang cakrawala yang berada di tengah keraguan untuk memilih sang bulan atau sang bintang.

Pun tidak se - fenomenal dilan dan mileanya Nusa Dua —siapa lagi kalau bukan Mika dan Binar? Kini, seluruh orang tahu sang matahari sudah memiliki cahayanya.

Atau hubungan yang perlahan tapi pasti seperti Kasa dan Hawa. Walaupun seolah mustahil, mereka tidak memaksakan untuk bersatu melainkan membantu satu sama lain untuk bersisian bersama.

Fajar dan Senja.

Memang benar mereka telah pacaran, tetapi tingkatan kedekatan mereka melebihi pacaran, sahabat, dan keluarga. Hubungan mereka lebih tinggi diantara semua itu.

Dan yang pasti, mereka selalu menjadi diri sendiri.

Mereka hanya sebagai Arunika —sang pengawal hari yang selalu menyapa hangat penduduk semesta. Serta sebagai Swastamita —sang pengakhir hari yang menggoreskan kenangan indah seharian penuh untuk menjadi penyemangat pada malam dan keesokan harinya.

Mereka —Arunika dan Swastamita, hubungan sederhana yang mereka bangun bukan sekadar janji manis remaja 17 tahun. Sang Arunika dengan tegas menyiratkan, Swastamita akan selalu mendampingi dirinya hingga keduanya kehilangan cahayanya.

|Sajak Tanpa Suara|

"Jun, jun, jun, liat dehhh!" Senja menggoyangkan lengan Fajar.

"Apa sih?" Tanya Fajar, menoleh.

"Ituuu liatttt!!" Tunjuk Senja ke arah parkiran menuju gerbang.

"Cakra?" Gumam Fajar yang diangguki Senja.

"Ngapain coba Cakra nemuin Moona, padahal udah sama Starla?" Sungut Senja. Kebetulan sekali, sore ini, ekskul musik mengadakan pertemuan yang bertepatan dengan diadakannya rapat OSIS.

"Yaudah nemuin aja kan gapapa, Nja. Ngomong sama Moona juga hak setiap orang kan?" Ujar Fajar yang membuat Senja mendelik kesal. Jadi pacar atau tidak, Fajar tetaplah bocah 17 tahun yang menyebalkan.

"Ihhh bukan itu masalahnya. Hari ini kan Kak Moona lagi mau ngehindarin Kak Cakra, terus juga kata Kasa sebisa mungkin Kak Moona jangan ada interaksi sama Kak Cakra. Kamu gak denger Kasa bilang gitu kemarin?" Sewot Senja.

"Yaudah terus sekarang kita mau ngapain? Dateng tiba - tiba terus misahin keduanya, gitu?" Tanya Fajar, Senja terdiam —cemberut.

"Nahkan, diem. Yaudah kita liatin aja dulu mereka mau ngapain -lah itu Moona nya pergi!" Seru Fajar.

"Tunggu, itu yang disamperin Kak Moona... Kak Juna?" Gumam Senja.

"Iya bener!"

"Haha mampus Kak Cakra!" Seru Senja semangat.

sajak tanpa suara✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang