Chapter 20

2K 134 6
                                    

Makasih yang udah jadi readers setia cerita ini. Walaupun kadang GJ hehehe😅.

Yang masih menjadi pembaca gelap mohon ubah status kalian, wqwqwq. Kasih vote buat semangatin gue gitu...😟.

Andra : 😏gue semangatin deh buat author yang JONES! Semangat babeh😙

Gue :*gaplokpipiAndrakenceng* GUE GAK JONES KENTUT! GUE TUH single.

Andra : *senyumsinis* Sama. Gak terima nasib mah gitu😞

Gue : anying *jaritengah*

***

"Oke. Rapat kita selesai hari ini. Kalian boleh balik." Ujar Andra di ruang Osis.

Anggota Osis lainya mengikuti apa yang Andra katakan tadi, mereka segera pulang ke rumah masing-masing tak terkecuali Andra sendiri.

Andra menaiki motornya dan menyalakanya kemudian mulai melajukan motornya keluar dari parkiran sekolah.

Tak sengaja matanya menangkap Milka yang sedang berdiri di halte bus yang dekat dengan SMA. Ia jadi teringat tentang masalah yang di kantin. Tapi ia tak menggubris penolakan Milka saat dikantin tadi.

Andra segera melajukan motornya mendekat kearah halte bus. Ia segera mematikan motornya dan membuka helm full face-nya saat sudah di depan halte bus.

Milka mendengus kesal karna bertemu dengan curut menyebalkan ini lagi. Sial amat. Pikirnya.

"Bareng kuy!" Ajak Andra yang sekarang sudah berdiri di samping Milka.

Milka menatap kedepan tak ingin menatap Andra disampinnya. "Ogah! Nanti lo nyulik gue. Bahaya." Ujarnya tanpa melihat lawan bicaranya.

Andra mencoba menahan emosinya. "Gue bakal anter lo balik kok gak kemana-mana. Yang masalah dikantin, kali ini oke gue ngalah. Yaudah ayuk!" Andra menarik tangan Milka menuntunya segera menaiki motornya.

Awalnya Milka tidak ingin ikut ajakan Andra namun mengingat dari tadi angkot tidak lewat dan ponselnya yang sudah low saat ia ingin memesan Grab, ia urungkan niatnya. Jadilah sekarang Milka sedang duduk di bangku penumpang motor Andra sambil merasakan angin yang menerpa rambutnya.

Milka turun dari motor Andra setelah sampai di halaman rumahnya. "makasih!" ucapnya sedikit tak iklas kemudian langsung masuk ke rumah tanpa pamit. Andra membuka helm-nya dan turun dari motor. "gue main ya." ucapnya yang sudah berada di belakang Milka.

milka menoleh. "Balik sana! main mulu, punya rumahkan lo?"

"sayang kok pulangnya sore banget?" Rani langsung menyambut Milka ketika sudah sampai ruang tamu.

milka menaikan kedua alisnya. "loh, mamah kok udah pulang, tumben?" tanya Milka. Rani tersenyum ke Milka dan belum menyadari ada Andra di belakang Milka. "Iya pekerjaan mamah udah kelar jadi mamah langsung pulang aja deh, oh ya besok juga mamah libur." ujarnya masih belum menyadari Andra.

Gue kayak setan gak dianggep. sabar.... batin Andra.

Milka tersenyum senang. "wih... besok berarti mamah ada di rumah dong." Rani mengangguk, kemudian menoleh ke belakang Milka. "Loh kamu nak Andrakan?" Tanya Rani memastikan.

sekejap senyum Milka pudar dan ikut menoleh kebelakang. "Lo ngapain sih masih disini, udah sono balik." Usir Milka jengkel.

Rani menoleh ke sang anak. "Hih, kamu yang sopan dong sayang?," ucap Rani sambil memukul pelan lengan Milka kemudian kembali menoleh ke Andra. "Ayo duduk dulu, nanti biar tante buatkan minum buat kamu." Rani beranjak ke dapur.

Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang