Setelah kejadian beberapa hari lalu Andra menjadi menjauh dari Milka. Sekarang hari-harinya di sekolah selalu berkumpul dengan teman-temanya atau berdua dengan sang pacarnya itu.
Tentu itu bukan masalah besar bagi Milka jika Andra menjauh, toh lagi pula ia juga ingin melupakan orang itu.
Sekarang Milka sedang berjalan menuju kelasnya setelah dari kantin tadi. Hari ini, Maya tidak masuk sekolah karna harus menemani neneknya yang sedang sakit. Milka juga sudah memberitau Maya pasal masalah ini. Maya mengatakan bahwa dirinya harus bersabar ini ujian. Tidak membantu sama sekali. Teman macam apa itu??
"Milka!" Teriak seseorang dari belakang Milka. Milka menoleh kebelakang dan menaikan satu alisnya ketika melihat salah satu temanya Andra yang memanggilnya.
"Gue mau tanya, kok kayaknya Andra kayak menjauh dari lo? Itu perasaan gue aja apa gimana?" Tanya Aldo yang belakangan ini selalu memperhatikan sikap sahabatnya itu.
Milka memutar bola matanya, ia malas membahas masalah yang tak jelas ini. "Mana gue tau. Tanya aja sama bos lo. Gue gak peduli." Setelah mengatakan itu, Milka langsung melangkah pergi.
Aldo mengerutkan keninganya dan menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. "Mereka kenapa sih?" Tanyanya pada diri sendiri setelah itu ia segera pergi ke kelasnya karna baru saja bel masuk terdengar.
Milka melipat tanganya di atas meja menatap lurus ke depan dan matanya langsung terbelalak ketika melihat manusia yang sangat-sangat belakangan ini Milka benci. Andra.
Andra masuk ke kelas Milka dengan membawa satu temanya, tak lupa mereka memakai blazer Osis.
Milka diam dan mencoba memperhatikan apa yang akan disampaikan oleh dua orang yang sedang berdiri di depan itu.
"Disini saya Andra dan wakil saya hanya ingin memberitahu bahwa lusa akan diadakan voting pemilihan ketos dan waketos. Jadi saya harap kalian semua ikut serta dalam pemilihan ini." Ujar Andra.
Ya, berhubung Andra dan wakilnya sekarang sudah kelas 12 jadi mereka sudah tidak di bolehkan untuk mengikuti kegiatan apapun, karna akan menghadapi ujian Nasioal nanti.
"Iyaaa~" jawab serempak semua murid kecuali Milka. Ia hanya diam saja dan memperhatikan.
Alih-alih Andra mencuri pandang ke Milka. Tak ia sangka jika Milka sedang memperhatikanya jadi pandangan mereka bertemu beberapa detik. Andra segera memutuskan kontak mata itu namun Milka masih tetap menatap ke arahnya. Geer. Pikir Milka.
Milka menatap ke depan itu bukan untuk menatap Andra, melainkan ia hanya ingin mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang disampaikan. Dan untuk tadi masalah saling pandang itu hanya kebetulan saja. Karna tadi Milka juga memperhatikan teman Andra.
Jadi, disini Andra sedang Geer pastinya.
"Sekian dari saya. Saya permisi." Andra pamit dengan temanya keluar kelas.
Setelah Andra dan temanya keluar, mendadak kelas jadi ribut.
"Aaaaaaaaaaa gila-gila untung tadi sebentar perlu dikelas kita. Kalo lama gue bisa-bisa butaaaa" teriak Siti yang salah satu penggemar Andra.
"Woy Siti! Berisik lo!" Peringat Wahyu yang keberisikan.
"Bodo."
"Anjayyy... sayang bebeb Andra udah ada yang punya..." eluh Ani.
"Iya, ceweknya alay lagiii.... mendingan gueee ya gak TEMAN-TEMAN??"
"ANJING! BERISIK WOY. LO YANG ALAY OGEB!" Teriak Fahri yang keberisikan juga karna cewek-cewek alay di kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISI
Roman d'amourAndra semakin menggenggam erat tangan Milka. "Please, bertahan Mil. Kamu harus kuat hiks... hiks.." Air matanya jatuh mengenai tangan Milka. Milka hanya tersenyum. Senyum yang memancarkan kepedihan. "Ish Ndra. Kam-kamu jangan nangis dong." Tanganya...