Chapter 30

1.7K 151 31
                                    

Sebelum baca jangan lupa buat follow IG Milka dulu, baru buat dia😅 wkwkw.

@Milkacia_vie

Follow ya gaessss😊😙

****

Milka membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya.

Gadis itu menyapu pandangan pada setiap sudut ruangan yang didominasi dengan warna putih ini.

"Gue dimana?" Tanyanya entah pada siapa. Tanganya memegang kepala yang sedikit pusing.

"Lo di rumah sakit." Sahut seseorang yang baru saja datang dengan tangan membawa makanan.

Milka menoleh kesumber suara. "Justin?" Ia mengerutkan keningnya karna bingung.

Seingatnya tadi, ia sedang berada di rooftop dan-----pingsan. Iya, dirinya baru ingat bahwa tadi ia pingsan karna tak tahan dengan sengatan matahari.

"Makasih ya." Ucap Milka sambil tersenyum. Senyum yang jarang ia tunjukan pada siapapun kecuali orang terdekatnya-----itu juga jarang.

Justin diam memperhatikan wajah Milka intens. Senyumnya menyejukan. Sudah lama sekali ia tak melihat senyum itu. Kemudian ia sadar dan langsung menormalkan kembali ekspresinya.

"Ok. Btw, nih lo makan dulu. Gue beliin nasgor." Justin menarik kursi yang ada di samping tempat tidur lalu duduk.

Milka berusaha mengubah posisinya menjadi duduk bersandar namun sulit. Kakinya masih terasa sakit, sekarang aja kakinya sedang di perban.

Justin yang melihat gadis di sebelahnya kesusahan untuk merubah posisi, ia membantunya.

"Biar gue bantu." Tanganya menyentuh kedua bahu Milka kemudian menuntunya untuk duduk bersandar.

Milka mendongak untuk melihat Justin. "Sekali lagi thanks ya tin." Ucap Milka dan Justin hanya mengangguk kemudian kembali duduk.

"Aaaaaaaa" Justin menyendokan sesuap nasi goreng dan bersiap menyuapi Milka.

Milka sedikit memundurkan wajahnya. "Eh. Gue bisa sendiri kok." Milka merebut alih sendok yang berada di tangan Justin.

Justin yang tadi merasa senang sedikit karena akhirnya ia bisa berbicara lagi dengan Milka sekarang ia sedikit malu atas perbuatanya. Goblok, tadi gue ngapain sih. Rutuknya dalam hati.

Ia menatap Milka yang sedang serius makan kemudian beralih menatap kearah kakinya. Ah, ya ia lupa menanyai Milka tentang apa yang terjadi.

"Mil kok kaki lo bisa sampe kayak gitu? Kenapa?" Pertanyaan Justin sontak membuat Milka terbatuk-batuk.

Justin langsung menyodorkan segelas air yang ada di meja kecil samping tempat tidur. "Minum dulu." Milka menerimanya.

"Jadi? Kenapa?" Tanya Justin sekali lagi karna penasaran.

Milka bingung harus menceritakan apa. Ia ingin mengatakan jika ini semua karna ulah si bitc Stela tolol itu. Tapi ia berfikir ini tak terlalu penting dan Justin juga tidak penting juga untuk tau masalahnya.

"Urusan gue." Jawabnya dengan nada tak mengenakan. Dinginya mulai lagi pikir Justin.

"Oohhh oke. Kalo gk mau cerita gak papa. Gue tadi udah kasih tau ke nyokap lo kalo lo lagi di rumah sakit, katanya dia gak bisa dateng karna lagi ke luar kota jadi abang lo deh yang nantinya kesini."

Milka hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah selesai makan tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka. Justin yang sibuk main ponselnya di sofa dan Milka yang sudah jenuh dan tak suka suasana seperti ini. Kenapa abangnya tak kunjung datang sih, padahal Milka sudah tak kuat lagi jika diam saja diruangan ini. Berdua dengan cowok lagi.

Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang