Haihai....baru bisa mublik guys... yudah lah langsung ke cerita selanjutnya ok...
Budidayakan terlebih dahulu sebelum membaca vovote***
Dan...tiba-tiba Andra.
Cup!
Maya terkejut setengah mati, first kiss ternyata bukan diambil oleh Andra melainkan Bisma temanya.
Flasback on
Pak!
Andra menepak bahu temanya yg ada di sampingnya, lebih tepatnya Bisma. Kemudian mengintruksikan Bisma dengan kedua matanya melirik Maya. Dengan tanggap Bisma langsung mengerti maksudnya.
Flasback of
Para siswa-siswi teriak histeris melihat kejadian itu. Andra yang melihat kejadian itu tersenyum picik sambil melipat tanganya di dada.
"G...gu..gue..." terkejut Maya sambil memegang bibirnya. Matanya menatap Andra dan Bisma kesal.
"Kenapa...lo mau gue cium lagi?" Tanya Bisma tak tau diri.
Maya sedih bukan karena ia telah di cium namun dirinya merasa di permainkan. Tak ia kira butiran-butiran bening itu lolos dari tahananya.
Ia tak berkata apa-apa, ia merasa malu dan akhirnya tanpa disuruh dirinya pergi meninggalkan surga dunia itu dengan air mata yang masih mengalir di tambah isakan-isakan yang menyedihkan. Maya berlari menuju kelasnya menemui Milka yang pastinya sedang baca novel.
Pas sekali kelas sepi jadi Maya tidak terlalu malu. Ia segera duduk di kursinya menenggelamkan wajahnya dalam kedua tanganya yang dilipat di meja. Milka yang melihat itu bingung.
Milka menepuk pelan bahu kanan Maya. "May lo kenapa? Kenapa lo nangis?" Tanya Milka penuh hati-hati.
Maya mencoba menghentikan isakanya dan menoleh ke sahabatnya ini. Kemudian tak lama ia langsung memeluk Milka dengan erat dan isakannya kembali keluar lagi.
Milka yang tidak tau apa-apa tentu saja ia terkejut dengan sikap sahabatnya ini, setaunya tadi saat ia tinggal di kantin sendiri ia masih baik-baik saja namun sekarang...kenapa?
"May lo kenapa sih..." tanya Milka sudah mulai penasaran.
Maya masih terisak tidak menanggapi pertanyaan Milka.
"May lo kenapa? Kenapa lo nangis? Karena gue? Karena gue tinggal lo sendiri di kantin tadi? Atau apa?" Tanya berbondong-bondong Milka karena penasaran.
Maya melepaskan pelukanya dan mengelap pipinya yang basah karena air matanya.
"Ta...tad...tadi gue di cium," ucap Maya gemetar takut Milka marah.
Mata Milka terbuka hebat, mulutnya membentuk huruf O besar tanganya langsung mencengkram kedua bahu Maya.
"Sama siapa?!" Tanya Milka benar-benar penasaran.
Maya mencoba tenang di hadapan Milka dan mencoba menjawab pertanyaan sahabatnya ini dengan hati-hati.
"Sa...sam...sama Bisma." Jelas Maya takut.
Kali ini matanya benar-benar terbuka hebat, raut wajahnya terlihat kesal. Ia sangat marah dengan orang yang bernama Bisma itu, walaupun dirinya tidak tau siapa Bisma namun ia benar-benar tidak terima jika sahabatnya dibuat nangis seperti ini walaupun dia cowok terakhir yang sangat penting di dunia ini Milka akan tetap marah jika ada orang yang membuat sahabatnya nangis seperti ini, bahkan menciumnya sembarangan tanpa meminta izin pemiliknya.
Tanpa menunggu penjelasan Maya lagi Milka langsung beranjak menuju ke surga dunia itu. meninggalkan Maya sendiri di kelas.
"Mil," panggil Maya ke Milka yang mulai berlalu melewati tempat pintu kelasnya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISI
RomansAndra semakin menggenggam erat tangan Milka. "Please, bertahan Mil. Kamu harus kuat hiks... hiks.." Air matanya jatuh mengenai tangan Milka. Milka hanya tersenyum. Senyum yang memancarkan kepedihan. "Ish Ndra. Kam-kamu jangan nangis dong." Tanganya...