Chapter 23

1.7K 108 11
                                    

"Jawab Mil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jawab Mil." Desak Andra, tak sabar.

"Emmm... gue... ya gue gak suka lah sama lo. Gue gak bakal suka sama cowok player. Gue gak suka sama cowok yang ngasih harapan palsu." Setelah mengatakan itu, Milka segera bangkit dan melangkah ke kelasnya.

Andra hanya diam menatap kepergian Milka tak lama teman-temanya kembali mendekat ke meja yang sebelumnya ada Milka dan dirinya.

"Di tolak?" Tanya Rian memastikan.

"Ihiyyy hp baru." Seru Aldo sambil tersenyum girang.

Andra melayangkan tatapan tajam ke Aldo. "Cot lo. Gue gak nyerah." Aldo memutar bola matanya malas.

"Aduhh... Ndra tuh cewek gak bakal bisa lo dapetin deh. Udah... terima kekalahan aja, kasih kita-kita hp baru." Rian menoleh ke Aldo dengan cepat,

PLETAK

Rian menjitak kepala Aldo kencang. "Bukanya disemangatin ini malah di di suruh mundur. Tolol!" Cerca Rian pada Aldo.

Aldo mengusap-usap bekas jitakan Rian. "Yeuuu kan gue mau punya hp baru lagi sih." Jelasnya tanpa raut berdosa.

"Modal govlok!" Rian kembali menjitak kepala Aldo.

Aldo mendelik kesal ke Rian kemudian bangkit dan pergi ke kelasnya dengan mencak-mencak.

Sekarang giliran Justin yang berbicara setelah lama diam. "Gue saranin ke lo untuk mundur ndra. Milka itu cewek baik-baik kasian kalo lo jadiin dia terget."

Andra menatap Justin bingung. "Kenapa lo selalu ingetin gue itu mulu? Iya gue tau dia cewek baik-baik, terus kenapa? Masalah?" Ucapnya songong.

"Sekali hati cewek ancur akan susah di dibalikin kembali. Sekali dia percaya sama lo itu akan buat dia lebih sakit nantinya saat lo ninggalin dia."

"Yayaya gue gak peduli. Yang sekarang gue peduliin gimana caranya buat dia luluh sama gue." Andra menatap lurus kedepan sambil berfikir.

Rian dan Justin saling melempar pandang dan akhirnya mengangkat bahu acuh. Mereka meninggalkan Andra di kantin, yang sedang berfikir.

Milka sudah sampai di kelas dan langsung melipat kedua tanganya dimeja dan menenggelamkan wajahnya disana.

Hari ini ia sangat ingin tidur. Kepalanya entah kenapa mendadak pusing. Belum lagi nanti jam masuk pelajaran kimia, ouhh menyebalkan.

Ngomong-ngomong tentang kejadian dikantin tadi, saat Andra menembaknya. Jujur Milka sedikit senang. Entahlah ia tak mengerti arti kesenanganya.

Kringggg

Bel masuk berbunyi. Jam pelajaran langsung di mulai kembali.

***

"Gue balik duluan ya." Andra pamit pada teman-temanya saat sudah jam pulsek.

Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang