Chapter 44

760 54 12
                                    

Berapa hari yang lalu setelah kejadian dimana Milka menceritakan kejadian masalalunya kepada Andra. Hubungan mereka sedikit lebih baik. Milka mulai berteman baik dengan Andra. Ia merasa Andra sudah lumayan berubah, lagi pula tak masalah jika ia mencoba berteman dengannya.

Walau agak sedikit takut karena akan gagal move on. Pikirnya.

Sekarang Milka, Maya, Bisma dan Andra sedang bercakap-cakap di kantin sekolah. Sekali-kali kami tertawa karena tema percakapan.

"Eh, ini kalian ngobrol sama kita terus temen-temen kalian dianggurin emang gak papa?" Maya bertanya wanti-wanti.

Bisma menjawab. "Gak papa. Lagian mereka semua lagi pada mabar di kelas kok yang." Milka dan Andra memutar bola mata malas.

"Ck iri bilang!" Ketus Bisma yang sempat melihat mereka berdua memutar bola mata.

Langsung saja jitakan dari Andra melayang telak di kepala Bisma. "Diem lo!" Andra menatap Milka kemudian berdiri. "Mil pergi aja yuk! Nanti jadi nyamuk." Kemudian melangkah lebih dulu meninggalkan kantin lalu disusul Milka.

Bisma dan Maya tertawa. "Mereka berdua kenapa gak jadian aja si. Ribet amat." Celetuk Bisma.

"Gak tau. Tapi kalo mereka jadian bakal ada yang tersakiti." Maya menatap Bisma membuat Bisma balas menatapnya. "Siapa?" Tanya Bisma.

"Ada." Jawab Maya singkat.

Bisma mendengus. "Kok main rahasia-rahasian si yang." Wajahnya mendadak maysgul.

"Nanti juga kamu tau sendiri kok. Lagi pula kalo kamu lebih peka kesekitar mungkin kamu bakal tau yang."

"Siapa si-" Maya berdiri memotong pertanyaan Bisma. Matanya melirik jam tangannya.

"Bel masuk bentar lagi, buruan masuk kelas ntar keburu guru masuk dulu. Aku duluan ya yang. Dahh!" Bisma merengut kesal tapi tetap berdiri dan berjalan menuju kelasnya.

***

Milka mengambil ponselnya yang berdering di atas tempat tidur. Dilihatnya siapa yang menelfon. Justin.

Milka tersenyum kemudian menggeser tombol hijau.

"Halo?" Sapa Milka ramah.

"Eh mil, sorry ya ganggu." Ucap Justin di sebrang telfon.

Milka menggeleng, walau ia tau Justin tidak akan bisa melihatnya. "Enggak. Emang ada apa?" Tanya Milka sambil merebahkan badanya di kasur.

"Gak sih gak ada apa-apa. Gue cuma lagi bosen aja. Btw malem minggu ini, lo mau keluar gak? Nemenin gue."

Milka menimang-nimang ajakan Justin. Ia melirik jam di dinding kamarnya. Sudah pukul tujuh. Ia bergumam sebentar.

"Lo masih di situkan? Mil." Seru Justin, membuat Milka tersadar.

"Oke deh. Tapi jam 8 pulang ya, gue gak bisa lama-lama."

"Kenapa? Nyokap lo gak ngizinin?" Milka langsung gelagapan. Ia mengubah posisinya menjadi duduk di kasur.

"Eh, gak justin bukan gitu. Eumm... sebenernya gue juga ada janji sama Andra jam 8. Karena itu gue gak bisa lama. Eh, tapi kalo mau lo ikut aja sama gue sama Andra. Gimana?"

Di sebrang sana Justin berfikir sebentar. Hingga ia mengatakan pada Milka bahwa ia tidak ikut karena takut mengganggu dan ia juga mengatakan pada Milka bawa lupakan ajakanya.

Milka's Destiny {On Going} Belum Di REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang