(11) Dia Yang Beruntung

1.7K 48 0
                                    

JAngan Lupa tinggalkan jejaknya guys.

hati-hati typo bertebaran!

*****

***

**

*

Angel menatap tak minat pada angin malam yang terus mengempaskan pepohonan di balik jendela kamarnya, matanya sedari tadi menatap keluar jendela, seolah itu dapat menginspirasnya mengoreskkan tinta di kertas putih yang sudah hampir setenganhnya berisikan gambaran gaun yang belum jadi.

Goresan-goresan itu membentuk gambar yang begitu anggun, dengan bawah baju yang seolah dapat dengan mudah dimainkan oleh angin, mengatakan pada siapapun yang melihat baju itu, betapa baju itu terbuat dari bahan yang begitu lembut.

Angel tersenyum manis menatap hasil gambarnya. Ini gambarnya yang pertama malam ini, setelah dirasanya semuanya selesai, Angel langsung menyimpan buku sketsanya di laci di bawah meja kerjanya.. sampai akhirnya sebuah notif kembali masuk ke Ponselnya, diikuti sebuah nomor tak bernama yang sudah sangat diikenalnya.

Angel menatap tajam Ponselnya seolah sekarang dia sedang melihat pemilik dari nomor itu.. Aldo Aldo Aldo. Lelaki murahan yang dengan mudahnya jatuh keranjang wanita lain. Angel menggeram kesal, kenapa sekarang dia malah mengingat lelaki itu hanya karena pria itu menghubunginya lagi. Sebenarnya sudah berapa banyak wanita yang menjadi penghangat ranjang lelaki itu.

Dia benci, nyatanya dia pernah hampir menaruh hati pada lelaki itu di awal pertemuan mereka, namun ternyata lelaki itu sama dengan Nathan mereka sama-sama murahan, sayangnya Aldo lebih murahan, kenapa mereka dengan begitu mudahnya menjerit nikmat diatas tubuh orang lain, kenapa mereka dengan begitu mudahnya jatuh dalam pelukan wanita ain.

Walaupun Angel tahu,, bukan Aldo yang mengejar para wanita itu, lelaki itu terlalu memikat hanya untuk mengoda para jalang diluar sana, hanya untuk mengangkang di depannya. Angle tahu akan hal itu,, dia akui, Aldo punya daya tarik yang begitu sulit untuk di elakkan,

Tetapi tetap saja. Mereka yang murahan hanya untuk dia yang murahan. Bukan kah seperti itu, lalu kenapa Aldo berhak mendapatkan yang lebih baik dari para jalang diluar sana. Kenapa harus seperti itu.

"Kak Nathan" Angle tertawa geli. Bahkan dia lupa dengan keberadaan sia di rumahnya, tadi jam 7 malam, gadis itu sengaja kerumahnya, hanya karena dia tahu kalau kakaknya ada di rumah sepanjang hari

Bukankah saudaranya itu sangat beruntung sekali, bahkan dia dicintai dengan begitu dalam  oleh sahabatnya sia. Tak peduli berapa kalipun Lion saudara kandung sia mengatakan betapa bejatnya Nathan. Gadis itu hanya selalu akan bilang.

"kak Nathan itu suami masa depannya sia.. kak Lion jangan gitu,, gak boleh jelek-jelekin kak Nathan"

Angel tertawa geli mengingat setiap kata yang dilontarkan sia hanya karena sebuah cinta yang sudah membutakan hatinya. Lion pun juga sama, mereka tiga sahabat yang begitu Brengsek , tapi sialnya sekaligus beruntungnya mungkin, Lion sudah jatuh hati pada sahabatnya Natasya. Tapi apa mau dikata, saat sebuah fakta terungkab, bagaimana lelaki itu yang begitu memuja sahabatnya,, malah dengan mudah jatuh keranjang wanita lain, mereka begitu murahan.. mereka menginginkan seorang wanita yang sempurna untuk masa depan mereka, tapi sayangya merreka malah mencacatkan diri.

"AAAAAAAA" Angel telonjak kanget dari kursinya dengan cepat dia melangkah keluar kamar dan berlari cepat kearah kamar kakaknya

Kenapa lelaki tu sudah seperti orang hutan saja, teriak-teriak tidak jelas seperti ini

'kak Nathan mah gitu. Selalu ngusir sia" Angel melongo di depan pintu kamar Nathan,

"Sia gila"

My Beloved AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang