(5) Rencana .

3.3K 86 6
                                    

Hy hy  Guys 👋👋👋👋

Jangan lupa mampir ke cerita baru aku👏👏👇


"My Beby Girls"

"My Beby Girls"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤗🤗🤗🤗🤗

happy reading :)

***

hati yang tenang mulai terusik kedamaiannya. jiwa yang angkuh tidak terima dengan penghinaannya. akankan dia membiarkannya saja?.
~¤♡¤~

Sudah berkali kali cairan keemasan itu mengalir membasahi lidah Aldo. Tapi rasanya itu belum cukup. Lagi lagi dan lagi. Botol minuman berserakan diatas mini bar di apartemennya. Beruntungnya dia yang lebih memilih tinggal di apartemennya dari pada dirumah orang tuanya. Dia tidak akan terkejut kalau dadynya akan mengamuk kalau tahu dia minum-minum, mengingat momynya sangat membenci alkohol.

"apa aku kurang menarik?" Aldo tertawa keras, menertawakan kesialannya.

"apa aku kurang menarik dimatamu" Angel Angel nama gadis itu terus berputar dikepalanya, memberikan rasa pening yang semakin membuatnya menggila.

"hahahaha, aku kurang menarik dimata gadis belia itu. Aku hahaha" bagaikan kehilangan kewarasannya, obsesinya pada Angel semakin memupuk tinggi.

"kita lihat saja sayang, seberapa kuat kamu mempertahankkan pendirianmu. " Aldo tertawa keras

"karena kamu hanya milik ku sayang. Jangan biarkan Aku dan saudara mu saling membunuh sayang. " seolah Angel ada di depannya, Aldo menatap memohon seolah gadis itu ada di depannya. Rasa penih yang mendera kepalanya semakin merampas kesadarannya

"kamu hanya milikku" secepat kata itu terucap secepat itu pula kesadaran Aldo menghilang. Kepalanya membentur keras meja bar. Membuatnya oleng yang berakkhhir dengan tubuhnya yang terjatuh menghantam lantai.

***&

Angel menatap tak minat kearah Sia yang pagi-pagi sudah bertamu kekediamannya, duduk di depan kakaknya dan menatap Nathan penuh minat,, beberapa kali Nathan mengusir gadis itu. Tapi memang dasarnya Sia yang sudah kebal dengan semua kesadisan kakaknya sehingga gadis itu hanya tersenyum saja,

Dia curiga, jangan-jangan gadis itu benar-benar masokis. Ah mungkin memang iya. Bahkan saat Nathan beberapa kali menyeretnya paksa gadis itu hanya tersenyum senang, seolah Nathan akan membawanya ke KUA saja

"kak Nathan kapan temui orang tua Sia?" Nathan menatap sinis sebelum bibirnya terbuka melemparkan penolakan yang kesekian kalinya

"tidak akan' Sia memberunggut kesal tapi itu hanya sementara. Setelahnya gadis itu kembali membuka suara

My Beloved AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang