Dia cantik
sangat cantik, Dia adik sahabatku Nathan Exvander. adik yang sangat dilindungi oleh sahabatku. sampai aku bagitu ingin tahu tentangnya, Merampasnya dan mengurungnya hanya untuk ku saja
Aku Recaldo Xevarindo pewaris X Gruop. mengatakan pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hanya dia yang mencinta, yang tahu seberapa besar rasa yang sanggup dia persembahkan
~Recaldo Xevarindo~ ♡☆¤ ♡¤
Sudah dua hari Aldo di mahatam berbaring bosan diatas ranjang di kediamannya,, sesekali Sandra ataupun karo akan memasuki kamarnya, mengingat kedua orang tuanya itu masih di mahatam setelah memanggilnya kemari. Tapi tetap saja dia masih bosan.
Setelah kejadian Nathan yang menendang kakinya sampai bengkak, dia dipaksa kembali ke mahatam oleh lelaki itu, dengan mengutus beberapa orang suruhan Nathan hanya untuk mengawasinya benar-benar kembali ke mahatam atau malah masih di indonesia, dan setelah sampai disini, bukannya langsung beraktifitas dengan beberapa rapat penting yang harus dia hadiri, dia malah harus berbaring diatas ranjang dengan kaki yang membengkak sempurna, dan tulang lututnya yang tergeser. Ini sangat menyakitkan,, bahkan dia belum bisa berjalan normal.
Nathan benar-benar berniat membuatnya tidak kembali mengunjungi Angel dalam waktu dekat ini, kalau seperti ini bisa-bisa dia dalam waktu dua bulan tidak kembali ke indonesia.
Tapi bukannya Angel sudah berjanji akan mengunjunginya, tapi kapan.
Dia merindukan tunangannya itu.
Sangat
"selamat pagi pasien ku" Aldo langsung mendelik jengkel, siapa yang mengunjunginya jam 10 ini, dokternya ?, jangan becanda, bahkan jam pemeriksaannya itu sudah 3 jam yang lalu,
"ngapain lo disini" di depannya, Nathan tertawa nista, mengejek lelaki yang sudah dibuatnya berbaring tidak berdaya di atas ranjang besar itu.
"mengunjungi mu, tentu saja, pasien ku" Sahabat laknat memang, Nathan terkekeh pelan, sangat tahu Aldo yang sekarang ingin mengumpatinya atau bahkan membalas semua yang dia lakukan, dia tahu bahkan sangat sadar saat dia menghajar Aldo bukan perkara sulit untuk lelaki itu paling tidak membuatnya dalam kondisi hampir sama dengan lelaki itu, tapi tidak Aldo lakukan, dan dia tahu kenapa. Angel tentu saja, memang siapa lagi.
Dengan senyum mengejek , Nathan berjalan mendekat kearah Aldo dan kemudian mundur selangkah saat melihat lelaki itu seolah ingin menghajarnya, melihat itu Aldo mengumpat kasar
'sini lo, gue hajar" mau menghajar saja Aldo harus bilang-bilang, lucu sekali.
"huaa" Nathan menguap pelan.
"males" lanjut lelaki itu membuat Aldo semakin geram.
Tidak ingin membuat keributan,, Nathan memilih duduk di sofa panjang yang tidak jauh di samping ranjang Aldo, setelahnya di meletakkan keranjang buah yang dibawanya untuk Aldo tadi di depannya, dan langsung membuka plastik tipis yang membungkus semua buah-buahan segar yang dia beli tadi.
Matanya yang tajam sesekali melihat Aldo yang juga menatapnya tajam, tidak peduli dengan raut kesal Aldo, Nathan mengambil sebuah Apel dan menggigitnya dengan tenang, sambil bersandar nyaman di sofa dan menatap Aldo tak berdosa.