dia yang menolak. kembali terperangkap. membiarkan sang penggoda merayunya sampai dia menggila~'¤♡¤'~
☆Lion menatap aneh kearah sia yang sedang berkutat dengan kotak bekalnya. Bahkan saudara nya itu memukul keras tangannya saat dia mencomot makanan yang sudah gadis itu sediakan. Apa jangan-jangan sia serius dengan ucapannya kemarin yang akan mengantar bekal ke kantor Nathan.
Yang benar saja. Dia tidak percaya ini.
"ngapain kamu dek" Sia memberunggut kesal
"lagi mandi " jawabnya asal. Sambil menatap tajam Lion yang terus menganggunya, bukannya berangkat kerja,, saudaranya ini malah mengganggu kesenangannya.
'jangan mengganggku ku kak" Sia memberungut kesal,, Lion kembali mencomot hasil masakannya.
"lagian kak lion ngapain masih dirumah, bukannya kerja malah disini kayak penganguran tahu gak" Lion melotot kesal, tapi mulutnya tetep mengunyah hasil rampasannya.
"lah kamu juga sama, kenapa gak kerja" lion nyolot tak terima dikatai pengangguran, memangnya dia pengangguran. Pengangguran apa, penggangguran berkantong tebal.
"gak liat ni aku lagii apa" untung saja kedua orang tuanya ada urusan bisnis di korea, kalau tidak mereka pasti akan kena ceramah
"gak" jawab lion kesal.
"bodo" jawab Sia masa bodo,
"eh eh mau dibawa kemana itu makanannya" Lion mengejar langkah sia yang terburu-buru, dia juga lapar tapi sayangnya Sia bahkan tidak memasak lebih untuknya.
"mau antar makanan ke calon suami' jawabnya sambil lalu.
"eh eh, buat kakak aja" Lion berusaha mencegah
"siapa lo?" Lion memberenggut kesal, Sia mendadak amnesia ternyata
"kakak gak akan bantu kamu dekat sama nathan lagi lo" ancam Lion yang hanya dianggapi oleh senyuman ejekan dari Sia
emang kapan Nathan membantunya. mengganggunya sih ia
"ni lagi pendekatan, gak perlu bantuan tu" jawabnya cuek dan langsung masuk ke mobilnya melajukan mobil itu cepat sebelum Lion kembali mencegatnya
"punya adek kok giitu amat ya" lion menatap kesal kepergian Sia, sekarang perutnya kelaparan, dan dia sedang malas bekerja, apalagi keluar rumah, satu-satunya cara adalah menyuruh pembantunya,, dan dia harus sabar menunggu
"bik masak gih" seorang pembantu yang melihat tuan mudanya memasuki dapur,, terkejut bukan main.
"eh ia tuan. Tuan mau makan apa"
"terserah, yang cepat aja" lion berjalan berlalu dan memilih duduk di meja makan, dan emmilih menganjal perutnya dengan buah apel yang dia ambil dari kulkas sebelumnya
"sial, ini pasti karena sia, makanya tidak ada yang masak" Lion memberunggut kesal, sambil menggigit apelnya kesal. Dia kelaparan dan dia hanya punya apel, dengan beberapa susu di kulkasnya, kenapa mendadak kulkasnya kosong begitu, tidak ada es kriem atau apapun selain yang dia makan sekarang
"awas lo ya dek"
****&
Sia melangkah dengan percaya diri, tak peduli dengan beberapa pasang mata yang menatapnya kagum dan juga benci, terutama sekretaris Nathan yang dia lupa namanya itu, terus menatapnya tak suka saat dia melangkah ke ruangan Nathan
"maaf buk, tapi Pak Nathan tidak sedang bisa diganggu. " ucapnya berusaha sopan sambil menghalangi jalan Sia, sia menggeram kesal apa-apaan ppanggilan tak sopan itu

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Angel
RomanceDia cantik sangat cantik, Dia adik sahabatku Nathan Exvander. adik yang sangat dilindungi oleh sahabatku. sampai aku bagitu ingin tahu tentangnya, Merampasnya dan mengurungnya hanya untuk ku saja Aku Recaldo Xevarindo pewaris X Gruop. mengatakan pa...