(33) My Beloved Angel

1K 23 3
                                    

Salam cinta dari Recaldo Xevarindo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam cinta dari Recaldo Xevarindo

****

***

Sudah hampir satu minggu berlalu, tapi tidak ada perubahan dari daftar orang yang menghubunginya, masih tidak ada nama lelaki yang masih berstatus tunangannya itu, seolah memang hilang ditelan bumi, membuatnya penasaran saja, sebenarnya apa yang lelaki itu lakukan disana.

Ingin menghubungi lebih dulu, tapi hatinya tidak menginginkan hal itu, rasanya dia masih mementingkan egonya, dia ingin lelaki itu yang lebih dulu menghunginya. Bukan dirinya yang lebih dulu. .

Angel kembali membolak-balikkan berkas terakhir yang harus dia periksa hari ini, sebelum akhirnya perkerjaan di kantor ini akan diambil kembali oleh Nathan.

"kemana lelaki itu?' berbicara tentang Nathan, bukan kah seharusnya saudaranya itu sudah kembali sekarang. Jam dinding di ruangan Nathan sudah menunjukkan pukul 3 menjelang sore. Sepertinya Angel sudah boleh pulang sekarang.

Tidak mungkin lelaki itu akan langsung ke kantor setelah kembali dari Manhatam.

Drrrr, Drrrr

Angel menatap bosan ponselnya yang bergetar sebuah notifikasi masuk ke ruang oblosan WAshapnya.

"muncul juga"

Nathan, nama lelak itu tercetak jelas disana.

From Nathan:

Aku sudah di rumah, cepatlah pulang my Angel.

Angel tersenyum tipis, saudaranya kembali, dia merindukan lelaki itu. Dengan cepat tangan lincah Angel membereskan semua dokumen diatas meja, setelah menyimpannya dengan bagus, dan menyalakan kembali CCTV di ruangan Nathan. Angel segera melangkah pergi. Dia sudah tidak sabar bertemu dengan lelaki itu. Rasanya sudah lama dia tidak berdebat dengan Nathan. Atau menghabiskan uang lelaki itu untuk kencan mereka.

Jauh disana di kediaman Exvander, Nathan yang sudah berganti pakaian dengan baju santai, manatap bosan jam dinding di kamar Angel, dia bahkan sudah mengatur semua oleh-oleh untuk Angel di permadani di depan ranjang Angel. Dia tidak sabar mendengar suara bahagia Angel saat melihat semua hadiah yang dia belikan untuk adiknya itu.

Tapi dimana aadiknya itu lama sekali.

Satu menit

Lima menit

Sepuluh menit

Lima belas menit.

Lama

Nathan menggurutu kesal.

"ABang"

Akhirnya

Nathan tersenyum senang, melihat bagaimana pintu kamar Angel yang dibuka tak sabaran oleh gadis itu. Nathan segera merentangkan tangannya cepat. Memanggil Angelnya kedalam pelukannya.

My Beloved AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang