My Beloved Angel

(37) Broken Heart

Hati yang diremukkan paksa,, mana mungkin kau masih bisa berharap menyatukannya kembali, bodoh!.

Neraka pun belum tentu menerimamu

***

**

Roslyn tersenyum senang, setelah melewati kegiatan panas tadi, Aldo sedikit melunak padanya, walaupun tatapan lelaki itu masih saja setajam itu,, masih saja menatapnya bagaikan seonggok sampah tak berharga.

"sayang" Aldo menepis kasar tangan Roslyn, matanya menatap nyalang wanita yang baru saja memuaskannya itu, dan sekarang wanita ini ingin mendekatinya lagi, untuk dia tiduri?. Memangnya untuk apalagi. Wanita jalang seperti Roslyn ini kembali menatapnya penuh undangan.

"sayang. Aku masih kangen" sesekali mata nya menatap kearah jendela kaca dalam ruangan Aldo, memberikan isyarat dengan matanya pada lelaki ini, bahwa hari mulai gelab.

Malam ini dia pasti bisa menyeret lelaki ini keranjangnya. Atau mungkin ke hotel terdekat. Dia tidak sabar untuk melakukannya lagi, dia tidak pernah puas dengan Milik Aldo, salahkan Aldo yang selalu bisa membuatnya menggila setiap saat.

"pergilah Roslyn!" dan Aldo kembali mengusirnya.

'aku tahu kamu masih kangen aku kan, mengapa harus berbohong"

"Ck!" Aldo berdecak kesal, tidak bisakah wanita ini diam,

Nyatanya setelah merasakan kembali bagaimana Sex membuatnya menggila, dia tidak bisa berbohong kalau dia tidak menginginkannya lagi. Jiwa kelelakiannya memberontak ingin kembali dipuaskan.

Salahkan Roslyn yang kembali melempar diri padanya, kalau sampai setelah ini wanita itu mengatakan hamil anaknya, dia siap membunuh wanita ini kapan saja.

Kali ini tidak akan seperti dulu, hatinya sudah mati untuk wanita murahan didepannya ini. Membunuh wanita ini pun dia tidak akan ragu lagi.

Tapi sebelum itu, apa salahnya membuat wanita ini senang. Aldo menyeringai sinis,, menatap tajam wanita yang masih saya menggodanya di depannya

"ikut aku!"

Roslyn tersenyum senang, Aldo kembali masuk dalam jerat pesonanya.

Tinggal sedikit lagi,, Aldo pasti akan menjadi miliknya. Membuat Aldo bergantung pada tubuhnya adalah obsesinya sekarang.

Dan dia pasti akan berhasil,

Aldo berjalan angkuh, keluar dari gedung perkantorannya, menuju parkiran dimana mobilnya berada, Setelah yakin kemana tujuannya,, Aldo segera menghubungi resepcionis di hotel yang tepat berada di samping kantornya, dan segera memesan kamar untuk mereka.

Tentu tidak butuh waktu lama untuk dia sampai disana, memasuki gedung hotel dengan angkuh, Aldo segera memasuki lift yang akan membawanya kelantai atas dimana kamarnya berada.

Roslyn yang sedari tadi tersenyum senang, tidak menyia-nyiakan kesempatan langka yang dia dapatkan malam ini, tangannya dengan nakal, memeluk Aldo dan mengusap dada lelaki itu sensual, memancing gairan Aldo, adalah kesenangan tersendiri untuknya.

Berjalan tenang,,, Aldo mendorong kasar Roslyn ke dalam kamar mereka, tidak peduli tubuh wanita itu yang sempat oleng, memangnya dia peduli.

Sayangnya tidak.

Aldo menatap sinis wanita yang masih saja bisa menatapnya menggoda, sayangnya dia tidak tergoda. Roslyn berjalan maju, melepaskan jas yang dikenakan Aldo, dan membuka satu persatu kancing kemeja Aldo dengan gerakan pelan.

Aldo menatap dalam diam, apa yang Roslyn lakukan, wanita ini memujanya, dia tahu itu. Dan dia adalah harta karun paling berharga yang Roslyn punya, dulu ataupun sekarang.