nyatanya hati tidak pernah berdusta, kapan dia berdetak membentuk irama indah pengantar rasa, rasa yang tidak pernah bisa kau tolak, karena kau mengakuinya.
*****
Sang raja siang masih terduduk dengan anggkuhnya di atas singgasana, menyengat dengan angkuh siapa saja yang berada dibawahnya, bulan ini bahkan Angle bisa menghitung dengan jari berapa kali hujan turun hanya untuk menyapa tandusnya bumi. Bahkan durasinya saja dia hafal, tidak pernah lebih dari dua jam.
Ini sukses membuat jakarta lebih panas dari pada hari-hari biasanya di bulan yang lain.
"panas" Aldo mengikuti arah pandang Angel yang sesekali menatap keluar jendela disela-sela kegiatan gadis itu memilih baju yang cocok dia gunakan di pesta pertunangan mereka tiga hari lagi.
"emm sangat panas. " Angel menggeleng prihatin, hari ini dia sukses menjadi pengamat cuaca yang baik, bahkan AC dalam ruangan salah satu butiq ternama yang mereka datangi ini tidak sanggup mendinginkan hatinya.
"em saya pilih yang ini" Angle menunjuk salah satu baju yang terpajang di manekin , terlihat simple namun mewah sangat cocok dengan nya.
"apa ada yang ingin kamu tambahkan sayang" sang di sainer di depannya menawarkan, Angle mulai berpikir keras, di sampingnya Alo terlihat tak setuju, gaun itu terlihat sangat biasa walaupun akan terlihat mewah dengan beberapa aksesoris, tapi tetap saja itu terlalu biasa.
"cukup seperti itu Van " lelaki kemayu pemilik butiq mengangguk mengerti.
" baiklah, kalau ada yang ingin kamu tambahkan langsung hubungi i ok"
"pasti" Aldo masih ingin protes, tapi sayangnya Angle langsung menarik tangan lelaki itu ikut keluar dengannya meninggalkan butik salah satu kkenalannya itu.
'jangan lupa undang-undang ya' Angle terkekeh pelan menanggapi gurauan Ivan, dengan gerakan pelan Angle mengangguk mantap. Ivan yang melihat itu terkekeh pelan. Tangannya memanggil terangkat membentuk isyarat memanggil salah satu pegawainya yang bertugas membungkus baju yang di pilih Angle tadi
"Thank's van, kalau begitu kami pamit '
"hati-hati ya sayang ummmuah umuaah"
Aldo mendelik jengkel meliat bagaimana Ivan cepika cepiki dengan gadisnya. Dia yang calon suami saja harus berjuang keras hanya untuk menarik pehatian gadisnya, yang sekarang saja Angle belum tentu menerimanya sebagai kekasih gadis itu.
" gak usah kekanak-kanakan deh" Angle mendelik kesal, tangannya menutup kasar pintu mobil yang disusul oleh Aldo yang menatapnya kesal, tidak sadar diri sekali lelaki ini
" giliran gue yang nyium lo nya gak mau, giliran dicium dia mau lo. " Aldo berucap sewot, matanya menatap Angel jengkel, mendengar itu Angel menghela nafas prihatin
"sayang banget sih' Aldo mendengus jengkel, bukannya membujuknya Angel malah mengejeknya. Calon istri durhaka emang.
"gue nyulik lo boleh gak?' Aldo berucap jengkel yang dibalas kekehan geli dari gadis di depannya.
Aldo menyorot jengkel, " kamu sebenarnya sudah nerima aku belum sih ngel" pertanyaan bodoh, Aldo tahu itu
Angle menyorot lempeng
"belum, dan mungkin akan selamanya belum" Aldo mengusab wajahnya frusntasi,dengan gerakan pelan, Aldo menghentikan mobil mereka , untung saja sedang lampu merah jadi di bebas berbicara dengan Angle
"kurang gue apa sih ngel, " kali ini Aldo bertanya frustasi, dia putus asa, setelah semua yang dia lakukan gadis ini bahkan tidak melirik sedikitpun atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Angel
RomanceDia cantik sangat cantik, Dia adik sahabatku Nathan Exvander. adik yang sangat dilindungi oleh sahabatku. sampai aku bagitu ingin tahu tentangnya, Merampasnya dan mengurungnya hanya untuk ku saja Aku Recaldo Xevarindo pewaris X Gruop. mengatakan pa...