(23) Pengakuan

1.2K 36 2
                                    


Langsung vote dan komen aja ..  jangan malu-malu ya.

Budidayakan vote.sebelum baca :)

****.

Hati dan takdir. dia pemalu karena dia egois. dia pemaksa  sangat pemaksa. tapi apa mau dikata. cinta memang membutakan semuanya

~¤♡¤~

Langit sudah sepenuhnya gelap mengundang kegelapan pertanda malam yang sudah datang, mengingatkan pada setiap manusia bahwa siang sudah berlalu, waktunya kau beristirahat sudah datang, mengistirahatkan barang sejenak tubuh dan pikiran mu yang semula berada di bawah tekanan yang terlalu berat.

Malam selalu menyisakan seribu misteri bagi siapa saja yang menikmati, suara langkah kaki yang mengiringi diikuti hentakan musik keras yang begitu keras seolah menghilangkan kata-kata mengistirahatkan badan, karna nyata nya disinilah semua manusia malam ini berkumpul, salah satu Clup malam elit di pusat kota milik Kenzo william yang sekarang lebih aktif berada di Amerika dari pada mengurusi bisnisnya di ibu kota.

"tempat yang sesak' ucap Angel sambil mengamati sekitar, tidak ada yang dia kenal kecuali Aldo yang beberapa kali lelaki itu tertangkap basah oleh nya sedang mengamati sekitar dengan gelisah, bahkan beberapa wanita sexy pekerja clup menatap Aldo mengundang,

murahan sekali.

"Angle " Angle menoleh sekitar mencari siapa yang memangggilnya,. Sampai matanya menatap seorang lelaki yang melambai heboh kearahnya.

"Anton" Angle berseru semangat sambil menyeret Aldo mengikutinya menghampiri Anton yang sedang berada di meja bar, bertender sexy teman lamanya yang dia tidak tahu kenapa malah berakhir di tempat ini.

Dasar lelaki aneh,,

"hy' Angel bertos ria, yang dibalas tak kalah heboh oleh Anton

"yo pelanggan elit " sapa Anton pada Aldo yang di balas tatapan mematikan oleh lelaki itu.

Angle yang mendengar itu tersenyum mengejek, belum sepuluh menit mereka menginjakkan kaki di sini, tapi sudah hampir semua orang di Clup ini mengenal Aldo, dari penjaga Clup malam ini sampai para jalang disini dan sekarang betendernya, sungguh seorang PELANGGAN memang.

Angle mendengus jengkel, tangannya yang masih berada dalam genggaman Aldo semakin membuatnya risih saja, dengan malas Angel menatap Anton kesal yang dibalas kekehan geli dari lelaki itu.

"buatkan kami sesuatu yang bagus, kau tahu aku tidak terlalu mengerti dengan minuman laknat itu" Angel menunjuk sederek minuman di belakang Anton yang tersusun rapi

'tapi bawakan saja yang bagus untuk dia" Angel menunjuk Aldo dengan kerlingan matanya yang dibalas anggukan mantap oleh Anton.

"aa satu lagi, satu jus jeruk untuk ku' Anton terkekeh geli, gadis yang aneh kalau memang hanya untuk meminum jus jeruk kenapa harus kesini. Aneh sekali.

" pesanan anda akan segera siap nona' guyon Anton membuat Angel menatapnya jengkel, Angel segera menjauh, dia sengaja mencari temlat yang dapat di capai dengan mudah oleh para wanita yang sedari tadi menatap Aldo lapar, setelah akhirnya dia memilih menduduki sofa panjang yang sepertinya tidak ada yang menduduki.

Tak jauh dari sana dia bisa melihat beberapa wanita yang seolah sudah siap kapan saja dipanggil oleh Aldo, tipe jalang murahan memang tapi itu membuktikan seberapa sering Aldo ketempat ini untuk melepaskan nafsu binatang lelaki itu . Angel tersenyum sinis, ternyata memang seperti ini kehidupan lelaki yang akan menjadi pendampingnya

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pesanan mereka datang, beberapa wanita dalam balutan baju kekurangan bahan tak layak pakai memamerkan bongkahan dada mereka mengantar pesanan mereka sambil mengerling nakal kearah Aldo.

My Beloved AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang