Dia cantik
sangat cantik, Dia adik sahabatku Nathan Exvander. adik yang sangat dilindungi oleh sahabatku. sampai aku bagitu ingin tahu tentangnya, Merampasnya dan mengurungnya hanya untuk ku saja
Aku Recaldo Xevarindo pewaris X Gruop. mengatakan pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading***
***
"dimana lo"
Kalimat pertama yang Aldo dengar, saat ponsel pintarnya menampilkan nama Lion disana. Aldo tersenyum licik. bukannya ini saat yang tepat untuk balas dendam pada Nathan,,
"gue di kantor" jawab aldo kalem, sambil sesekali memeriksa dokumen yang diberikan asistennya tadi
"meeting di kantor Aldo sekarang!"
" dalam rangka?" aldo memeriksa agendanya hari ini, dan tidak ada agenda rapat hari ini, apalagi di kantor Nathan
Aa . apa mungkin lion punya indra keenam, sampai lelaki itu tahu kalau sia ada di kantor Nathan sekarang
"buat miskinin nathan haahahaha"
Aldo menghela nafas jengkel, seharus nya dia tahu, Lion dengan agenda rapat di kantor Nathan hanya bualan saja, lelaki itu pasti ingin kabur dari kantornya, memang apa lagi yang bisa lelaki itu lakukan
"baiklah" mungkin tidak masalah bukan, kalau dia juga ikut bersenang-senang.
Aldo segera mengambil kunci mobilnya, dia tidak boleh ketinggalan adegan seru yang akan segera berlangsung di kantor Nathan, siapa suruh menghalangi niat baiknya.
ini lah karma
****(
"ayolah kak pecat dia" Nathan menghela nafas jengkel,, kalau saja membunuh gadis di depannya ini tidak akan menyulitkan hidupnya, pasti sudah lama akan dia lakukan.
"tidak segampang itu Sia" entah sudah keseberapa kalinya dia harus menjawab dengan jawaban yang sama.
"aku bisa menggantikan dia lo kak" dan sekali lagi, sia akan membalasnya dengan balasan yang sama
Nathan menggeram jengkel, bahkan dia baru mengecek dua dokumen saja dalam 3 jam ini,, dan semua itu karena ulah gadis di depannya, yang sedang menatapnya memohon sambil sesekali mendekatkan wajah mereka.
"diganti ya ya ya" Sia kembali memohon,, tangannya yang nganggur sengaja dia satukan di depan dada, untuk meluskan aksinya.
"gak!" Sia mendengus jengkel, lelakinya ini keras kepala benget, nolak mulu hobinya, kayak rintenir nolak memperpanjang masa pinjaman, bikin kesal aaaasli..
"kamu ..." sia mendekatkan tubuhnya semakin merapat kearah Nathan, membuat Nathan menatapnya waspada. Sia tersenyum sinis. Tangannya dengan cepat memutar kursi Nathan sampai menghadap kearahnya.
Dengan gerakan cepat, sia mendudukkan dirinya diatas pangkuan nathan, tangannya mengalung indah disekeliling leher nathan.
