Suara musik yang berdentum keras memenuhi seriap sudut gedung megah yang sudah terasa begitu pegap dipenuhi manusia disetiap sisinya. Dari sofa VIP seorang lelaki menatap tak minat kelantai dangsa yang mempertontonkan puluhan manusia yang sedang asik meliuk-liukan tubuh mereka dengan begitu semangat.
"Slut"
Ucap lelaki itu dengan mata menatap tajam setiap wanita yang sedang menggoda beberapa pria dibawah sana.
"jangan begitu Al, kau bagaikan tidak pernah menikmati para wanita disini saja" balas lelaki dengan surai pirang didepannya sambil terkekeh pelan.
"CK" Aldo mencebik jengkel. Tidak ingin meladeni Veno di depannya Aldo segera mengalihan perhatiannya kembali kelantai dangsa sebelum dua wanita mendekat kearah mereka.
"Yo Clory,, and –" Veno mengantungkan ucapannya dengan mata yang menyipit dan tangan yang menunjuk seorang wanita dalam balutan gaun merah ketat yang berdiri dengan pose menggoda didepan mereka
"Q"
"aaa Q, apa kabar mu" wanita yang baru saja memperkenalkan dirinya itu tersenyum manis membalas pertanyaan Veno.
"saya baik-baik saja mas" Aldo menutup mulutnya cepat, menahan tawa yang hendak menyembul keluar. Apa dia tidak salah dengar, mas eh.
"diam kau' Veno mendelik jengkel. Apa salahnya kalau dia dipanggil mas, dia menyukai panggilan itu.
"dasar lelaki Aneh" Aldo geleng-geleng tak paham sudah bertahun-tahun menghabiskan masa di mahattam, tapi Veno tidak pernah berubah, lelaki itu tetap saja paling suka dipanggil mas oleh setiap wanita.
Alasannya sih.
Karena dia rindu kampung halaman, tapi karena keluarganya yang sudah lama menetap di mahatam karena urusan perkerjaan membuatnya tidak leluasa untuk kembali ke Indonesia,
"hy-"
"menjauh" Aldo langsung menatap tajam wanita yang dia tahu bernama Clory tadi sudah duduk disampingnya sedangkan Q sudah ditarik duduk di pangkuan Veno dengan jalangnya.
"jangan mengganggu lelaki yang satu itu Clo. Dia sedang insaf" Veno terkikik geli, yang dibalas kikikan yang sama oleh Clory yang akhirnya memilih bergabung dengan rekannya bermain bersama Veno.
"hn" Aldo menatap tak minat, ketiga manusia yang sedang saling menyentuh dihadapannya. Ah entah sejak kapan rasanya kehidupan malam yang selalu dia sukai kini malah terasa hambar tidak sedikitpun bisa menarik minatnya lagi.
Dengan kasar,, Aldo meminum cepat minuman dalam gelas cristal di depannya, rasanya masih sama, tapi tidak senikmat dulu. Dulu saat dia belum mengenal sosok Angel dalam hidupnya. Semua ini masih terasa nikmat. Tapi sekarang semuanya terasa hambar tidak ada yang nikmat. Sampai rasa pening itu menderanya dia masih belum menemukan ketenangan sedikitpun.
Dia sadar, dia tidak akan sepenuhnya mabuk, tubuhnya cukup bersahabat dengan alkohol. Ah entahlah, nyatanya dia belum bisa bersahabat dengan hidupnya. Karena sekarang hidupnya terasa hambar tanpa Angel disampingnya.
Berjalan menjauh dari Sofa VIP Aldo turun kelantai dangsa menuju pintu keluar yang paling dekat dengan tempat dia memarkirkan mobilnya. Suasana sumpek langsung menyambutnya sedikit susah berjalan di tengah lautan manusia, sebenarnya dia bisa mengambil jalan lain melalui lorong dengan pencahayaan yang remang-remang, tapi mengingat apa yang sering para manusia itu lakukan disana dengan pasangan mereka membuatnya enggan untuk mengotori otaknya yang sudah mulai insaf sejak mengenal Angel.
"hy sayang" Aldo menatap nyalang wanita dalam balutan gaun malam hitam yang menghadang jalannya.
Dia
![](https://img.wattpad.com/cover/182948561-288-k559940.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Angel
RomanceDia cantik sangat cantik, Dia adik sahabatku Nathan Exvander. adik yang sangat dilindungi oleh sahabatku. sampai aku bagitu ingin tahu tentangnya, Merampasnya dan mengurungnya hanya untuk ku saja Aku Recaldo Xevarindo pewaris X Gruop. mengatakan pa...