(9) Reuni

1.7K 49 0
                                    



Sudah genab seminggu Aldo berada dimahattam berkutat dengan setumpuk kertas, yang rasanya semakin hari semakin menggunung. Aldo mendengus kesal, seharusnya dia bisa kembali dengan cepat. Bahkan sekarang hanya untuk menyentuh ponselnya saja dia tidak sempat, memang sesibuk apa dia disini, sampai ponsel saja tidak sembpat dia pegang, yang pasti di sangat sibuk .

Dan ini semua ulah dady nya yang sekarang sedang berlibur kekampung halaman mereka di Belanda. Berdua dengan mamanya,, dengan alasan bulan madu mumpung ada anak yang membantu mengurus perusahaan, rrasanya Aldo ingin kabur sekarang, sayang nya dia tidak bisa, setiap satu jam sekali dadynya itu akan meneponnya hanay untuk memastikann dia masih duduk di bbalik meja panas ini..

Sebenarnya orang tuanya ingin dia cepat menikah atau bagaimana sih, dia tidak mengerti bagaimana pemikiran orang tuanya itu bahkan sekarang Nathan tidak membalas email darinya. Apalagi Lion, kedua sahabatnya itu hilang bagai di telan bumi.

Dia ingin mendengar kabar gadis yang tiga minggu ini memenuhi pikirannya. Gadis polos namun dingin, sangat mistirius dan memikat.

"Angel" Aldo bergumam pelan, matanya tetap fokus memeriksa laporan keuangan yang diberikan sekretarisnya tadi pagi. Dia bahkan tidak bisa bernafas tenang sekarang, semua kerjaannya bagaikan tidak ada habis nya,

"sebentar lagi sayang"

***&

Suara musik yang berdentum keras menjadi pengiring suasana meriah di aula Hotel W yang sengaja di pilih karena memang mereka tidak perlu membayar, hotel mewah yang berdiri di atas tanah seluas 200 hektar ini, adalahh milik keluarga Hermanto, dan sekarang salah satu pewarisnya berada di aula itu sedang beresta pora.

"hotel yang indah" Anabi Erlina Hermanto tersenyum senang menanggapi respon dari teman-temannya, tapis sayangnya, sifat angkuh dalam dirinya tidak bisa di sembunyikan, dia sengaja meminta pihak ketua leting mereka untuk mengadakan reunian di hotel miliknya, sengaja untuk pamer.

Dan tentunya dia ingin memperlihatkan itu pada Angel yang sudah menjadi musuhnya sejak bangku kuliah. Bahkan dia sengaja memakai salah satu rancangan terbaiknya yang sebenarnya ide itu dia curi dari angel melalui orang suruhannya yang bekerja di butiq angel, tapi memang dasarnya angel yang bodoh. Bahkan sampai sekarang gadis itu tidak menyadarinya.

Anabi menggeram kesal, saat orang yang ditunggu-tunggu nya tidak muncul juga, mereka sudah 10 menit yang lalu mengadakan pesta ini, dan gadis itu belum datang juga.

"hy Natasya" Natasya menatap malas kedatangan Anabi yang menyapanya, basa basi yang sudah basi, pikirnya.

"aku tidak melihat sahabatmu itu" sudah dia duga, wanita ular ini pasti mencari Angel. Anabi mengamati penampilan anabi malam ini, dia seperti mengenal gaun ini, hanya sedikit berbeda dengan aksen yang berbeda di beberapa bagian, tapi selebihnya itu sama. Rancangan Angel, minggu lalu yang sempat gadis itu tunjukkan padanya.

Bagaimana mungkin Anabi mempunyai ide yang sama, dia tidak habis pikir

"dan siapa ini" Natasya menatap tak berminat, saat Ana menatap pasangannya malam ini penuh rasa ingin tahu

"ah perkenalkan saya Elo " Natasya menatap tak suka saat Elo dengan ramahnya memperkenalkan diri pada Ana.

"aku Anabi Erlina" Elo tersenyum sebagai tanggapan sebelum melepaskan jabatan tangan Ana. Dan berbalik menyalami Max yang berdiri disamping Ana, mereka pasanggan yang awet bukan?. Mereka bahkan sudah berpacaran dari semerter 3, setelah Max dekat dengan Angel dan Ana merebutnya. Sepertinya gadis itu memang berbakat menjadi perebut pasangan orang.

"apa kabar Sya" max bertanya ramah.

"baik, seperti yang lo lihat" Balas natasya dengan ramah pula

My Beloved AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang