5. Keluarga ✔

10.7K 1.7K 117
                                    

Yorobun, ingin mengingatkan bahwa setiap chapter di ceritaku pasti panjang wkwk. Jadi awas kalau gumoh u.u

Hati-hati. Cringe di mana-mana!

Karakter seseorang bisa tercipta karena ada sesuatu yang mengguncangnya di masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karakter seseorang bisa tercipta karena ada sesuatu yang mengguncangnya di masa lalu. Mungkin itulah yang menciptakan karakter Marsha saat ini.

Ahhh, tidak ingin mengingat masa pahit sebenarnya. Tapi Marsha masih ingat betul bagaimana terguncangnya saat orangtuanya harus memutuskan berpisah. Saat itu Marsha masih kelas sebelas, di mana katanya masa SMA itu adalah masa paling berarti.

Ya, Marsha merasakannya. Di sekolah, Marsha punya banyak teman, pernah memiliki pacar tampan yang jadi idamannya. Sosok Marsha yang ramah dan pandai bergaul dengan lingkungan sekitar.

Tapi semua itu berubah saat tahu kalau orangtuanya memutuskan untuk berpisah. Saat itu Marsha sama sekali tidak tahu, apa alasan mereka berpisah? Di depan Marsha dan Taeil, mereka berdua baik-baik saja. Tidak pernah Marsha mendengar mereka bertengkar di depan anak-anaknya. Bahkan di depan Marsha dan Taeil, mereka selalu memberikan perhatian layaknya suami istri pada umumnya.

Saat ditanya alasan, orangtua Marsha mengatakan kalau saat itu mereka sudah tidak cocok. Orangtua Marsha memang sama-sama sibuk. Ayahnya, Tian, yang bekerja sebagai pengacara. Dan ibunya, Mila, bekerja sebagai dokter. Membuat mereka nyatanya tidak punya komunikasi yang baik selama masa pernikahan. Mereka tetap bertahan hingga membesarkan Marsha dan Taeil.

Dan saat Marsha juga Taeil bisa lebih dewasa, mereka memutuskan untuk berpisah karena rasanya tidak mampu untuk melanjutkan di saat hubungan mereka pun tak baik. Tidak ada yang namanya pertengkaran hebat, tapi perang dingin yang ada justru lebih menyeramkan.

Ketika Marsha tahu kebenaran itu, ia sangat terguncang. Orangtua Marsha mungkin orang sibuk, tapi mereka selalu memberi perhatian dan kasih sayang. Marsha yang begitu dimanja rasanya tidak bisa membayangkan bagaimana jika salah satu dari mereka tak bersama dia lagi.

Saat itu Marsha tidak menangis di depan mereka. Hanya diam dan pasrah. Tapi di belakang, Marsha menangis dalam diam. Memikirkan alasan konyol orangtuanya yang ingin berpisah, tapi di sisi lain Marsha harus menerima kenyataan yang ada.

Perpisahan mereka cukup mengguncang Marsha. Terlebih saat Tian sudah tak lagi bersama Marsha, dan Mila yang lebih sibuk dengan dunia kerjanya. Marsha tidak lagi diberi perhatian banyak, tapi tidak juga dilepas begitu saja. Saat itu Marsha berusaha tegar dengan menjadi sosok lain yang lebih 'keras' dan selektif dalam dunia sosial.

Marsha pernah mendengar, saat lebih dewasa, teman sudah bisa dihitung jari. Dan itu yang Marsha rasakan. Tidak banyak lagi teman yang ia punya, khususnya setelah masuk kuliah.

Marsha mungkin 'keras', tapi juga sensitif.

Lain Marsha, lain juga Taeil. Dia justru menjadi sosok yang lebih lembut dibandingkan adiknta. Taeil seolah menggantikan sosok ayah untuk Marsha yang membutuhkan banyak perhatian, khususnya di rumah. Jadi wajar jika Taeil sering mengkhawatirkan Marsha saat di rumah. Karena saat di rumah lah, Marsha yang sebenarnya terguncang itu terlihat.

Behind (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang