12. Satu Kata ✔

7.2K 1.3K 270
                                    

Ayo ramaikan yorobun. Gak rame, Yuta-Matcha aku bubarin 😈
Gak deng hehehe
Gak rame juga aku bubarin

Kalau rame, aku bubarin beneran biar makin rame /g 😂

Yaudah, enjoy ya yorobun. Semoga beneran rame 💚

Ada satu kata yang menenangkanAda satu kata yang menyakitkanKata mana yang menjadi nasibmu ke depannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada satu kata yang menenangkan
Ada satu kata yang menyakitkan
Kata mana yang menjadi nasibmu ke depannya?

Han Jung


Satu hal yang paling Marsha takutkan dalam hubungan ini dengan Yuta adalah; perpisahan.

Selama menjalani hubungan ini, tidak pernah sedikit pun pikiran Marsha untuk yang namanya berpisah dari Yuta. Tidak di saat sayang-sayangnya begini. Ia sudah terlalu banyak berharap untuk hubungan ini. Hubungan yang tadinya hanya ia anggap karena kasihan semata, nyatanya membawa sebuah harapan yang sangat dalam.

Sejak orangtuanya berpisah, Marsha sangat benci dengan yang namanya perpisahan.

Tidak ingin lagi yang namanya perpisahan dalam hidupnya. Cukup orangtuanya yang berpisah, meninggalkan sejuta kasih sayang yang selalu Marsha dambakan. Dan Marsha berharap tidak ada yang namanya berpisah dengan Yuta, di mana yang selalu Marsha inginkan adalah menunjukkan perasaannya pada Yuta.

Tapi malam ini Marsha mendapat mimpi buruk. Mimpi yang begitu mengganggu tidurnya. Marsha bahkan tidak bisa kembali tidur setelah satu jam lamanya hanya berbaring tidak tenang, dan yang ia ingat hanya mimpi buruk terkutuk yang seolah membunuhnya.

Itu hanya mimpi. Marsha meyakinkan diri kalau itu hanya mimpi. Tapi tetap saja Marsha takut. Dibandingkan hantu, penjahat, psikopat, dan hal-hal buruk lainnya yang masih bisa Marsha lihat secara nyata. Ia lebih takut pada mimpi dan mitos yang tidak nyata dan disentuh pun tidak bisa.

Mungkin itu adalah salah satu sifat buruk yang Marsha miliki. Ia terlalu mudah memikirkan hal-hal buruk yang terjadi, tanpa melihat hal baik yang ada di depan mata.

Marsha benci dengan sifatnya yang seperti itu. Tapi sifat itu seperti sudah mendarah daging. Sekuat apapun ia mencoba menghilangkannya dengan berpikir positif, hasilnya sama saja. Justru Marsha terus memikirkan hal negatif.

Seperti sekarang. Marsha mulai membayangkan perpisahan-perpisahan yang terjadi dengan Yuta ke depannya. Bagaimana nantinya jika ia berpisah dengan Yuta, apa alasannya, siapa yang akan mengajukan perpisahan dulu.

Sial. Gara-gara mimpi buruk yang Marsha alami, membuat tidurnya jadi tidak tenang.

Saat ini jam menunjukkan pukul 00.39 dini hari. Marsha ingin sekali tidur, tapi yang ada hanya ketakutan. Takut jika nanti saat terbangun, semua pikiran negatif yang menguasainya akan benar-benar terjadi.

Marsha tidak tenang. Buru-buru ia meraih ponselnya yang ada di atas nakas, mencari kontak Yuta di sana. Baiklah. Ia tahu sangat tidak sopan meneleponnya. Tapi... Marsha tidak tenang.

Behind (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang