19. I'm Ok ✔

7.2K 1.3K 299
                                    

Jangan lupa dukungannya yorobun 💚
Chapter ini hambar aja kok tenang.
Kalian yang hujat Yuta, aku bikin Yuta x Matcha happy ending lho u.u

Tapi boong :p

(AJEGILE CAKEP)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(AJEGILE CAKEP)


Taeil kembali ke rumah setelah bermain futsal selama dua jam lamanya. Biasanya dia bisa pulang lebih malam, apalagi kalau sedang menghilangkan stress karena menyusun skripsi. Tapi kali ini Taeil pulang lebih cepat. Berbeda dari biasanya.

Taeil membuka pintu yang untungnya tidak terkunci, lalu masuk ke dalam rumah. Taeil pikir rumah akan beraura suram dan sepi. Taeil juga pikir Marsha mungkin mendekam di kamar seperti biasanya.

Nyatanya dugaan Taeil salah. Rumah justru ramai. Taeil bisa mendengar suara tawa dan obrolan di ruang makan. Itu suara Marsha dan Mila. Taeil penasaran. Tidak biasanya juga adiknya jam segini di luar kamar, apalagi bersama Mila.

"Taeil udah pulang." Sapa Mila semringah.

"Hai, Kak." Marsha ikut menyapa Taeil sambil memasang senyum termanisnya.

Taeil cukup terkejut melihat pemandangan di depannya. Marsha dan Mila sedang duduk di depan meja makan, sedang membuat kue bersama. Benar-benar pemandangan yang sangat tidak biasa.

"Kalian lagi bikin apa?" tanya Taeil sambil berjalan mendekati Marsha dan Mila.

"Bikin kue bawang. Kesukaan Kak Taeil." Jawab Marsha yang kini terlihat mengiris adonan dengan hati-hati, membuatnya setipis mungkin.

"Jarang-jarang kan bikin kue gini." Ujar Ibunya semringah. "Bantuin dong, Nak." Pinta Mila sambil menyodorkan cutter pada Taeil.

"Aku ganti baju dulu lah."

"Sekalian mandi, Kak. Tapi jangan sambil konser." Katanya seraya terkekeh.

"Udah mandi di sana." Balas Taeil sambil berjalan menuju kamarnya.

Taeil kembali dalam beberapa menit. Tumben sekali dia tidak lama di kamar untuk melakukan konsernya. Taeil duduk di samping Marsha yang masih sibuk mengiris adonan. Sedikit heran karena sekarang ia sendirian.

"Ibu mana?" tanya Taeil mulai ikut mengiris adonan seperti Marsha. Menggunakan cutter yang tadi digunakan oleh Mila.

"Lagi di kamar mandi. Dari tadi tuh mules-mules."

Taeil hanya mengangguk sebagai respon atas jawaban Marsha. Kemudian yang menyelimuti keduanya hanyalah keheningan saja. Taeil melirik Marsha, dan dia baru menyadari kalau hidungnya merah dan matanya sedikit sembap seperti habis menangis. Taeil jadi penasaran apa yang baru saja terjadi padanya.

"Dek, kamu habis nangis?"

Marsha menoleh sebentar pada Taeil dan mengangguk. "Iya. Tadi abis nonton drama sama Ibu. Nangis bareng deh." Marsha terkekeh karena jawabannya sendiri.

Behind (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang