24. Take Off ✔

6.4K 1K 186
                                    

Jangan lupa ramaikan, Yorobun 💚
Supaya aku makin semangat 💚

Ini bukan judul lagu WayV ya, Yorobun. Tapi boleh sambil streaming Take Off, Superhuman sama DNYL 💚

Lagu yang direkomendasikan untuk chapter ini adalah Tulus - Pamit.
Dari lagunya saja sudah hm.... 😌

Sebelumnya aku mau minta maaf karena ini PANJAAAAAAANGGG BANGET. Hampir 4000 kata. Ya Allah, aku yakin kalian bakal gumoh. Tapi semoga bisa tahan ya :"

Dipenuhi drama dan cringe :""

Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang
Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu

Tulus


Libur akhirnya tiba, dan besok Marsha akan tinggal di rumah Tian selama liburan. Ya tidak sepanjang liburan juga. Rencananya hanya dua minggu. Tapi kalau Marsha betah, mungkin bisa benar-benar sepanjang liburan.

Marsha keluar dari kamar untuk memasak makan siang. Sebenarnya ini belum masuk makan siang sih. Tapi Marsha sudah lapar dan butuh makan sekarang juga.

"Oh, udah berangkat ke bandara?"

Kakinya berhenti melangkah ketika melihat Taeil yang ada di ruang makan. Tapi bukan keberadaannya yang membuatnya berhenti, melainkan karena suaranya yang sedang berbicara di telepon.

Posisi Taeil membelakangi Marsha dan sepertinya kakaknya itu tidak menyadari kehadirannya.

"Enggak mau ketemu adek aku dulu?"

Adek?

Maksudnya gue?

Kak Taeil telepon siapa?

"Titip salam juga nggak mau?"

"..."

"Gitu, ya? Hati-hati deh."

"..."

"Baik-baik aja kok. Beneran nggak mau titip salam? Atau kamu ngomong sama dia gitu?"

"..."

"Yaudah deh. Kalau emang gitu aku nggak akan bilang sama dia."

"..."

"Ok. Sekali lagi hati-hati ya, Yuta."

Yuta?

Tubuh Marsha seketika menegang ketika mendengarnya. Yuta... Nakamoto Yuta? Dari semua percakapan yang Marshaa dengar, apa artinya itu tadi tentang Yuta yang akan pergi ke Jepang?

Taeil mematikan panggilannya, lalu berbalik berniat kembali ke kamar. Tapi dia dikejutkan dengan kehadiran Marsha yang entah sejak kapan sudah berdiri di tempat.

Namun dari ekspresi yang Marsha tunjukkan, sepertinya dia sudah berdiri cukup lama. Dan jika Taeil tidak salah tebak, maka dia mendengar percakapan Taeil dengan Yuta.

Taeil bisa melihat mata Marsha memerah dan memandang kosong ke arah lain. Sekujur tubuhnya terlihat menegang seolah tak bisa digerakkan sama sekali. Tetapi pergelangan tangannya mengepal ketika dirasa sekujur tubuhnya sakit bukan main.

Behind (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang