Jangan lupa ramaikan ya, Yorobun 💚
Karena itu adalah salah satu bentuk motivasi untuk author 💚Berhubungan dengan chapter 14, 15, 16 dan 17.
"Yuta, lo serius mau ikutin ide gue?" tanya Winwin memastikan ketika Yuta sudah mantap untuk melakukan sesuai ide Winwin.
Di kelas yang masih kosong ini, Yuta, Winwin dan Maria berkumpul untuk melakukan rencana Yuta sesuai ide Winwin. Membuat Marsha sakit hati.
Ya, jahat memang. Tapi itu memang satu-satunya cara ampuh bagi Yuta supaya Marsha bisa mau lepas darinya.
"Iya, gue yakin." Kata Yuta mantap.
Winwin sendiri sudah menceritakan pada Maria soal rencana Yuta itu. Responnya? Tentu saja negatif. Maria sempat menolak karena sebagai sesama perempuan, dia tidak mungkin berencana jahat menyakiti Marsha.
Tapi Winwin tetap membujuk, dibantu Yuta yang menjelaskan alasannya melakukan rencana ini. Yuta juga bilang jika rencananya hanya memanas-manasi kamu, dan menjadikan Maria pacar pura-puranya saja.
Maria jadi tahu masalah yang sedang dihadapi oleh Yuta. Sejujurnya sederhana, tapi Yuta membuatnya rumit. Hanya untuk menepati janji pada adiknya, Yuta harus mengorbankan hal lain yang sama berharganya.
Maria juga sempat marah pada Winwin dan Yuta karena bisa-bisanya membawa nama dia tanpa persetujuan. Untungnya Winwin bisa menenangkan Maria lagi.
Tapi Maria sedikit paham. Bagi Yuta itu bukan sekedar janji. Itu adalah rasa berbaktinya pada keluarga. Tapi tentu saja Maria tidak membenarkan apa yang Yuta lakukan untuk keluar dari masalahnya. Ini salah. Maria tahu itu.
Maria sempat sulit untuk dibujuk. Malah sangat sulit. Namun lama-lama Maria pun setuju dengan syarat, Yuta tidak keterlaluan. Maksudnya benar-benar hanya memanas-manasi Marsha tanpa harus melakukan hal yang berlebihan di luar batas.
"Win, selama gue lagi begini, bisa nggak lo ada di deket Matcha?" pinta Yuta ketika mereka bertiga masih di kelas.
"Maksudnya gimana nih?"
"Ya di deket dia gitu. Setidaknya jangan sampe dia ngerasa disakitin banget. Ada lo gitu yang hibur dia."
Winwin memiringkan kepalanya dan menatap Yuta penuh arti. "Lo nyuruh gue pepet dia nih?" tanyanya jahil.
Yuta berdecak. "Enggak gitu, Win." Koreksinya. "Pokoknya lo ada di deket dia gitu. Tapi nggak usah bawa-bawa perasaan."
"Yaelah... Mau pisah aja masih cemburu." ceplos Winwin tanpa berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind (1)
Fanfiction#HTLSeries (1) ✔Revisi Backstreet itu enak. Setidaknya bagi Marsha dan Yuta. Walaupun hanya untuk sementara. Karena berikutnya, ada hal-hal yang disembunyikan di balik kisah mereka. (Tidak apa-apa jika ingin berhenti di tengah jalan. Bahkan sebelu...