3. Little Things ✔

13.7K 2.1K 250
                                    


Jangan lupa ramaikan yorobun, biar aku semangat 😘

Cringe di mana-mana!

Bangku penonton begitu ramai diisi oleh penonton dari dua kampus yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangku penonton begitu ramai diisi oleh penonton dari dua kampus yang berbeda. Hari ini akan ada tanding futsal antar kampus. Jadi wajar saja kalau sekarang ramainya bukan main. Untungnya Marsha selalu bisa mendapatkan kursi paling terbaik supaya bisa menonton lebih jelas.

"Degdegan anjir. Kampus lawan sekarang nggak main-main," ujar Joy, teman Marsha yang selalu menjadi teman setia menonton pertandingan futsal.

Ok. Marsha tidak suka futsal. Lebih tepatnya tidak suka olahraga yang memakai bola, dan alat-alat lain. Tapi mengingat Yuta, yang ekhem... Pacarnya itu adalah anggota futsal dan mendapat gelar MVP karena kemahirannya bermain. Jadi ya Marsha rajin menonton pertandingan untuk melihatnya.

"Joy, kalau kampus kita kalah gimana nih?" tanya Marsha sedikit gugup, mengingat memang lawan hari ini cukup berat.

"Gue juga takut nih," sahut Joy sama gugupnya. "Tapi ya kita kan punya pemain handal. Itu tuh si Yuta."

Jujur saja rasanya ada sedikit kebanggaan saat mendengar itu dari mulut Joy. Ditambah kalau Marsha mengingat Yuta itu juga pacarnya.

"Males gue sama si Kupret," kata Marsha pura-pura tak suka. Padahal dalam hati sudah menjerit saja.

"Lo ada masalah apa sih sampai nggak demen sama si Yuta?" tanya Joy yang keheranan. "Setiap nyebut Yuta aja, pasti langsung males gitu bawaannya."

"Enggak tahu, Joy. Gue kalau lihat dia pengen ngajak ribut aja."

"Orang mah kalau lihat dia maunya dipacarin. Lah ini diajak ribut," ujar Joy semakin heran saja.

Lo nggak tahu aja kalau gue sama dia udah pacaran.

Jujur, kadang Marsha tidak tahan untuk memberi tahu Joy soal dia dan Yuta yang sudah berpacaran selama empat bulan ini. Tapi mengingat Joy ini mulutnya ember, alias tidak bisa menjaga rahasia, jadi Marsha tahan saja.

Sampai sekarang Marsha memang tidak berpikir untuk memberi tahu siapa-siapa soal hubungannya, termasuk juga Yuta. Rasanya lebih enak begini dibandingkan disebar pada semua orang.

Belajar dari pengalaman Marsha dulu yang tidak seberapa. Saat berpacaran di zaman SMA. Membanggakan pacar di depan orang-orang, dan selalu ke sana ke mari berdua. Rupanya malah menjadi pembicaraan banyak orang dan menganggapnya norak. Ya, pengalaman pertama yang buruk dan membuat Marsha tak mau lagi punya hubungan yang terang-terangan seperti itu.

"Udah dimulai!" seru Joy semangat.

Sorak sorai begitu terdengar di sekitar Marsha. Dukungan juga tak lupa Marsha berikan walau hanya teriak-teriak tidak jelas. Tadinya sih ingin meneriaki nama Yuta, apalagi saat melihat kaki lincah Yuta yang menggiring bola dan menghindari lawan dengan sempurna.

Behind (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang